News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persiapan Ibadah Haji, Menag: Perbanyak Petugas Wanita, Khususnya Pembimbing Ibadah

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Menag Yaqut Cholil mengimbau Dirjen PHU beserta jajarannya untuk memperbanyak kuota petugas haji perempuan. Ini alasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief beserta jajarannya untuk memperbanyak kuota petugas haji perempuan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam agenda rapat persiapan penyelenggaraan ibadah haji paska penetapan BPIH, Senin (20/2/2023).

"Saya minta petugas perempuan diperbanyak karena jemaah perempuan itu sebenarnya jumlahnya lebih banyak daripada jumlah jemaah laki-laki. Sekali lagi diperbanyak petugas perempuan," ujar Yaqut.

Yaqut menambahkan, petugas perempuan diperbanyak khususnya pembimbing ibadah.

"Khususnya pembimbing ibadah. Untuk pembimbing ibadah ini harus lebih banyak pembimbing perempuan daripada pembimbing laki-laki," lanjut Yaqut.

"Sekali lagi prinsipnya adalah memberikan perhatian selain kepada lansia, perempuan harus diberikan perhatian lebih dari laki-laki," tegas Yaqut.

Baca juga: Kementerian Agama Sebut Pernyataan BPKH yang Soal Durasi Haji Malaysia 25 Hari Keliru

Yaqut juga mengimbau supaya petugas haji harus benar-benar dipastikan siap bekerja melayani jemaah melalui proses seleksi.

"Itu harus dites betul. Beneran di pilih," tutup Yaqut.

Selain persiapan dari petugas haji, kesiapan dari jemaah haji juga menjadi hal yang harus diperhatikan.

Untuk itu, Dirjen PHU juga meminta jemaah haji 1444 H/2023 M mempersiapkan kesehatan fisiknya menjelang berangkat ke Tanah Suci.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat saat meresmikan Asrama Haji Transit Provinsi Kalimantan Utara di Tarakan, Kamis (16/2/2023).

“Haji adalah ibadah fisik. Jemaah menjalani mabit (bermalam) di Mina dan melontar jumrah yang jaraknya kalau pulang pergi itu 14 KM dan itu dilakukan minimal 3 hari maksimal itu 4 hari,” kata Arsad.

Arsad menilai, mempersiapkan kesehatan fisik sangat penting bagi jemaah, selain mempersiapkan manasik ibadahnya

“Maka bagi siapa saja yang akan menunaikan ibadah haji mulai melatih fisiknya untuk melakukan sejauh yang tadi kami sampaikan."

"Saya kira ini penting karena selama ini manasik yang disampaikan lebih kepada bacaan dan doa-doa ternyata ada yang juga penting, yakni kondisi fisik jemaah harus dipersiapkan se-prima mungkin,” tutup Arsad.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini