News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gede Pasek Bantah Balas Dendam ke Demokrat Lewat PKN

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gede Pasek Suardika (tengah), didampingi Sekjen PKN Sri Mulyono (kanan), mengukuhkan tokoh nasional Laksamana Sukardi (kiri), saat mengadakan pertemuan di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023). Laksamana Sukardi dikukuhkan dan bergabung ke PKN untuk memperkuat perhelatan politik jelang 2024 mendatang. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gede Pasek Suardika menegaskan, partainya tidak diciptakan sebagai alat balas dendam kepada Partai Demokrat.

Pasek mengatakan, hubungannya dengan Partai Demokrat terjalin dengan baik hingga saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Gede Pasek dalam acara penyambutan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era pemerintahan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Laksamana Sukardi, di Kantor Pimpinan Nasional PKN, Jakarta, Selasa (21/2/23).

"Ngapain (balas dendam)? Beliau kan (Sukardi) bukan orang demokrat. Saya kan terakhir di Hanura. Jadi boleh saja orang menilai begitu, tetapi prinsipnya tidak. Kami tetap bersahabat, berteman dengan teman-teman di sana," kata Gede Pasek saat ditemui, Selasa ini.

Baca juga: Laksamana Sukardi Gabung PKN, Gede Pasek: Ada Tempat Khusus Sejajar Anas Urbaningrum

Kemudian, Pasek menjelaskan, saat dirinya bersama dengan Anas Urbaningrum dan Andi Arief di Partai Demokrat dulu, elektabilitasnya berada di angka 20 persen. 

Sedangkan saat ini, elektabilitas Partai Demokrat di angka 7,7 persen.

Pasek menegaskan, dia tidak akan menggangu capaian dari Partai Demokrat tersebut.

"Hanya kan begini, dulu kami kan disana ketika 20 persen lebih, bersama Mas Anas, bersama Pak Arief, itu kan 20% lebih. Sekarang kan Demokrat kan 7,7%. Jadi kami sama sekali nggak akan mengganggu yang 7,7%," jelas Pasek.

"Kami hanya bernostalgia di angka yang dulu bersama-sama dengan kami sehingga banyak kan tuh teman-teman lama banyak," sambungnya.

Eks Legislator Partai Demokrat itu juga mengatakan, ada beberapa kader PKN yang berasal dari beberapa partai politik. 

Karena beragam latar belakang itu, Suardika mengklaim partainya dibangun secara gotong royong dan berdikari.

Lebih lanjut, Pasek membantah adanya keretakan hubungan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Baca juga: Bahas Deklarasi Koalisi Perubahan, Besok AHY akan Menerima Kunjungan Surya Paloh di DPP Demokrat

Pasek justru mengaku, hingga saat ini bersahabat baik dengan anak dari Presiden Ke-5 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini