Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai Rafie bukan orang yang sedang menjalankan misi intelijen.
Hal tersebut, kata dia, didasarkan pada perilaku Rafie yang menimbulkan perhatian banyak orang.
"Dari perilaku yang menimbulkan perhatian banyak orang itu menunjukkan bukan orang yang sedang menjalankan misi intelijen," kata Riyanta ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (21/2/2023).
Menurutnya, apa yang dilakukan Riyanta bukanlah sebuah misi intelijen. Hal tersebut, kata dia, karena kegiatan intelijen terencana dengan rapi dan tidak menimbulkan kecurigaan.
"Misalnya dia melakukan kegiatan intelijen harusnya justru tidak membuat pihak lain bertanya-tanya atau mencari dia, yang akhirnya menjadi pusat perhatian yang berlawanan dengan prinsip intelijen," kata Riyanta.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) dikabarkan hilang kontak setelah mengikuti kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).
Dia diduga hilang saat bersama dengan empat orang tim UII, termasuk Rektor UII Fathul Wahid , berkunjung ke USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas pada 5 sampai 12 Februari 2023.
Ahmad Munasir Rafie Pratama dikenal selama ini memiliki minat penelitian di bidang teknologi informasi, m-learning, m-commerce, mobile security, dan media sosial.