Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) Zaedi Basiturrozak menegaskan kembali amanah dari QS Ali Imron ayat 110.
Di mana ditekankan dalam ayat tersebut bahwa bahwa sebaik-baik umat adalah mereka yang menyerukan kepada kebaikan dan senantiasa berikhtiar mencegah terjadinya kemunkaran.
"Dalam konteks ber-Pemuda Muhammadiyah, amanah ini menjadi values, menjadi spirit, bagaimana Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah mempunyai visi dalam menegakkan akhlak dan menciptakan masyarakat seadil-adilnyanya," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).
Hal itu dikatakan Zaedi menyongsong agenda Muktamar ke XVIII Pemuda Muhammadiyah yang akan diselenggarakan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kalimantan Timur 21-24 Februari 2023.
Musyawarah tertinggi Pemuda Muhammadiyah itu mengusung tema “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia.”
Muktamar Pemuda Muhammadiyah rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga dijadwalkan bakal menghadiri rangkaian Muktamar XVIII, dari Menteri BUMN Erick Thohir, Mendagri Tito Karnavian, Menpora Zainuddin Amali dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah itu mengungkapkan, Pemuda Muhammadiyah ke depan dituntut memiliki kiprah yang lebih sejalan dengan perkembangan zaman.
Tidak terbatas pada rutinitas dan tata laksana organisasi, atau lebih ekstrimnya menempatkan organisasi sebagai instrumen pragmatis dan oportunis dalam menggapai sesuatu.
Akan tetapi bagaimana menjadikan Pemuda Muhammadiyah mampu menjawab kebutuhan organisasi dan individu dapat berjalan linier dan berkelindan tanpa meninggalkan satu sama lain.
Tantangan ke depan, disebutkan Zaedi harus mampu memunculkan talenta-talenta kader sesuai dengan preferensi atau minat dan keinginan.
"Dengan melahirkan kader sesuai dengan preferensinya ini diharapkan akan membentuk jalannya organisasi menjadi lebih hebat. Bagaimanapun, tidak ada struktur organisasi yang besar tanpa diimbangi dengan talenta-talenta hebat kader-kadernya," ujarnya.
Jebolan Magister Psikologi Universitas Padjajaran Bandung sekaligus Ketua IKA Psikologi Unpad menyatakan, Pemuda Muhammadiyah ke depan harus mampu mengaktivasi dan menjadi afirmator bagi kader.