TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengaku dibully masyarakat gara-gara ucapannya soal ibu-ibu hobi pengajian viral di media sosial.
Hal tersebut diungkap Megawati saat memberikan sambutan saat diberikan penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai tokoh pendorong kemajuan HAKI di Gedung BJ Habibie, Thamrin, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Awalnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu tengah memuji Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani lantaran salah satu tokoh perempuan yang memiliki kompetensi di Indonesia.
"Yang saya sayangi dan hormati, kenapa saya sayangi? karena beliau kan menteri keuangan itu perempuan ya. Saya sedang memperjuangkan supaya kaum perempuan itu seperti saya," ujar Megawati.
Lalu, Megawati pun menyinggung soal pernyataan dirinya soal ibu-ibu hobi pengajian saat menghadiri acara Kick Off Pancasila beberapa waktu lalu. Dia pun mengaku dibully gara-gara pernyataan itu.
"Tapi saya waktu di kickoff pancasila, loh kok saya dibully. Padahal kan saya sudah bilang saya jangan dibully itu wartawan-wartawan dan lain sebagainya urusan pengajian," kata Megawati.
Megawati pun memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya tersebut. Dia tidak maksud untuk melarang ibu-ibu yang hobi melakukan pengajian.
Namun, kata dia, ibu-ibu seharusnya membagi waktu antara pengajian dan urusan rumah tangga. Dia bilang, para ibu rumah tangga harus memiliki manajemen waktu.
"Saya bukannya saya tidak boleh mengaji pengajian tapi yang saya maksud adalah karena waktunya saya diberikan singkat padahal itu sudah 2 jam itu ibu ibu sekalian tolong lah hitung waktu untuk rumah tangga. Nanti ini dibully lagi. Kenapa? saya sebetulnya waktu itu berbicara program presiden yaitu stunting," tutupnya.
Sebagai informasi, ramai beredar video Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang membicarakan ibu-ibu di Indonesia yang gemar ikut pengajian sehingga lupa mengurus pekerjaan rumah dan anaknya.
Pernyataan Megawati itu diketahui disampaikan dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, KDRT dan Bencana Alam' pada Kamis (16/2/2023).
"Saya melihat ibu-bu itu ya, beribu maaf jangan lagi nanti saya di-bully, maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya kenapa to seneng banget ngikut pengajian ya," katanya.
Megawati mempertanyakan sampai kapan ibu-ibu mengikuti pengajian hingga mempertanyakan nasib anak-anaknya.
"Iya lho, maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu ini pengajian sampai kapan to yo, anak e arep dikapakke (Ini pengajian sampai kapan ya, anaknya mau diapain), ya dong?" ungkap Megawati.