TRIBUNNEWS.COM - Penyakit flu burung memiliki tingkat kematian yang tinggi bila terlambat terdeteksi.
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang semua jenis unggas, seperti ayam, bebek, hingga burung.
Flu burung ini penyakit hewan yang dapat ditularkan ke manusia.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, pemerintah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung clade baru 2.3.4.4b.
Pada 24 Febrari 2023, pemerintah menetapkan aturan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4.
Baca juga: Puluhan Unggas di Cimahi Mati Mendadak Akibat Diserang Flu Burung, Ini Penjelasan Pemkot
Diketahui, ada juga gejala, pencegahanm hingga penularan penyakit flu burung ini yang dikutip dari unggahan Instagram Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri.
Gejala flu burung
- Demam lebih dari 38 derajat celcius
- Lemas
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
- Nyeri oto
- Nyeri perut
- Nyeri dada
- Diare
Penularan flu burung
- Kontak langsung dengan tinja hewan yang terinfeksi
- Melalui percikan atau droplet dari orang yang sakit
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus influenza
- Masa inkubasi 1-7 hari
Baca juga: Apresiasi Pemerintah Waspada KLB Flu Burung, Pakar: Penting Penguatan Surveilans di Peternak Unggas
Cara pencegahan flu burung
- Mencegah kontak langsung dengan unggas yang sedang sakit atau mati mendadak
- Menggunakan APD saat membersihkan kandang unggas
- Mencuci tangandengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
- Mengonsumsi ayam dan telur yang sudah dimasak sempurna
- Hindari kontak langsung dengan orang sakit, yang memiliki riwayat kontak dengan unggas
- Para peternak dan pengelola unggas selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci menggunakan sabun
- Terapkan etika batuk dan bersin dengan cara menutupi mulut dan hidung
Diketahui, sampai saat ini belum adanya kasus penularan dari manusia ke manusia lain.
Flu burung ini dapat berkembang dengan cepat menjadi penyakit paru berat yang bersamaan dengan sesak napas, pneumonia, gangguan sistem pernafasan, gangguan sistem syaraf, hingga kejang.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)