News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gaya Hidup Pejabat

4 ASN Pajak yang Kini Disorot Publik: Ada yang Berharta Rp 56 Miliar hingga Minus Rp 900 Juta

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews: (dari kiri ke kanan) Mantan Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo, Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono.

TRIBUNNEWS.COM - Kepemilikan harta serta gaya hidup mewah pejabat pajak kini masih menjadi sorotan, usai viralnya kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20) kepada putra petinggi GP Ansor, David Ozora (17).

Ada Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy yang kini terus disorot lantaran memiliki 'timbunan' harta, dan diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kemudian ada Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yang sebelumnya viral lantaran disebut sering pamer gaya hidup mewah.

Lantas Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono juga ikut tersorot lantaran juga memiliki kekayaan fantastis.

Ada juga Bursok Anthony Marlon, berbeda dengan ketiganya di atas, Bursok disorot lantaran menuding Sri Mulyani melindungi perusahaan bodong, hartanya juga turut serta tersorot.

Baca juga: Profil Andhi Pramono Kepala Bea Cukai Makassar, Harta Kekayaan Disorot, Dipanggil KPK Pekan Depan

Lantas berikut 4 sosok ASN Pajak yang disorot: 

1. Rafael Alun Trisambodo

Rafael Alun awalnya dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.

Namun terbaru dirinya akhirnya dipecat oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kemenkeu memecat Rafael Alun Trisambodo (RAT) dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Ditjen Pajak Kemenkeu, dan telah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Adanya pemecatan tersebut, Rafael Alun tak mendapat uang pensiun lantaran berdasarkan hasil audit investigasi Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu, Rafael Alun terbukti melakukan pelanggaran disiplin berat.

Sebelumnya lantaran kasus anaknya, Mario Dandy viral, harta kekayaan keluarga Rafael Alun  disoroti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael Alun memiliki harta kekayaan mencapai Rp56,10 miliar, dengan periodik per 31 Desember 2021.

Rupanya, kekayaan Rafael Alun tercatat naik dibandingkan LHKPN per 30 Desember 2020 yang sebesar Rp55,65 miliar.

2.  Eko Darmanto

Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto (kiri). Ilustrasi Chevrolet Bell Air 1955 (atas) dan BMW 3 Series 330i w 2018 (bawah). (Facebook Bea Cukai Purwakarta/Wikimedia Commons/Principle Auto)

Gaya hidup mewah Eko Darmanto terekam lewat Instagram-nya, @eko_darmanto_bc.

Eko diketahui kerap mengunggah foto dengan latar belakang mobil mewah, motor gede, dan pesawat terbang Cessna.

Setelah sosoknya viral, kini akun Instagram Eko Darmanto telah menghilang.

Menurut data LHKPN, pada 2021 Eko Darmanto memiliki total harta Rp6,72 miliar.

Rincian kekayaan Eko Darmanto terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp12,5 miliar, koleksi sembilan unit mobil dengan nilai gabungan Rp2,9 miliar, harta bergerak lainnya Rp100,7 juta, kas Rp238,9 juta, dikurangi utang Rp9 miliar.

Di sisi lain, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) melalui Direktorat Kepatuhan Internal dan Sekretariat DJBC menyatakan, Eko Darmanto (ED) secara resmi telah dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, keputusan itu sudah berlaku sejak Kamis 2 Maret 2023 kemarin.

"Berdasarkan perintah pimpinan, untuk memudahkan pemeriksaan terhadap Sodara ED, yang bersangkutan telah dibebastugaskan dari jabatan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta terhitung mulai tanggal 2 Maret 2023," ujar Nirwala dalam keterangannya, dikutip Jumat (3/3/2023).

3. Andhi Pramono

Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono dan mobil Ford Sedan tahun 1966. (Instagram @andhipramono_/Classic Car Catalogue)

Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono ikut serta menjadi perbincangan, hartanya pun disorot.

Baca juga: Profil Andhi Pramono Kepala Bea Cukai Makassar, Harta Kekayaan Disorot, Dipanggil KPK Pekan Depan

Dirinya menjadi bahan perbincangan jagat maya lantaran foto rumah mewah bak istana di Kompleks Legenda Wisata Cibubur viral di media sosial. 

Tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Andhi Pramono yang dilaporkan pada 16 Februari 2022, dia memiliki harta sebanyak Rp13,7 miliar dan tanpa utang.

Dari total harta tersebut, Rp6,9 miliar berupa tanah dan bangunan yang ada di beberapa kota seperti Batam, Bogor, Salatiga, Jakarta, Banyuasin, Karimun, dan Cianjur.

Kemudian, Rp1,8 miliar berupa alat transportasi, Rp706,5 juta berupa harta bergerak lainnya, Rp2,9 miliar berupa surat berharga, dan Rp1,2 miliar berupa kas dan setara
kas.

Kepala Kanwil Bea dan Cukai Sulbagsel Nugroho menyebut Andhi Pramono sudah diperiksa oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kepemilikan harta fantastis senilai Rp 13,7 miliar.

"Iya sudah dipanggil ke pusat untuk melakukan klarifikasi. Soal hasilnya, belum kita tahu ini seperti apa," ujar Nugroho.

4. Bursok Anthony Marlon

Bursok Anthony Marlon (TribunMedan.com) ()

Bursok Anthony Marlon ASN Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Pematangsiantar Sumatera Utara, ikut disorot.

Hal ini bukan lantaran dirinya pamer hidup gaya mewah, namun Bursok ramai diperbincangkann lantaran meminta Menteri Keungan (Menkeu) Sri Mulyani mundur dari jabatan.

Dirinya kecewa dengan kepemimpinan Sri Mulyani lantaran dinilai tebang pilih dalam menanggapi aduan.

Diketahui Bursok membuat pengaduannya yang telah diajukan padanya dua tahun yang lalu, namun disebut-sebut hingga saat ini tidak ditanggapi oleh Sri Mulyani.

Bursok Anthony Marlon pun menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani membekingi dua perusahaan bodong, mengutip TribunMedan.com.

Menurut Bursok, aktivitas kedua perusahaan bodong tersebut mencurigakan namun memiliki rekening virtual di 8 bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta dalam negeri.

Padahal kedua perusahaan tersebut tidak memiliki NPWP dan tidak terdaftar di Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM.

Kedua perusahaan yang dimaksud Bursok adalah PT Beta Akses Vouchers dan PT Antares Payment Method.

Sama dengan ASN pajak sebelumnya, sosok dan harta Bursok Anthony juga turut serta disorot.

Bursok yang merupakan Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga Kanwil DJP Sumut II.

Baca juga: Daftar Kendaraan Antik Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar Hartanya Disorot, Termahal Ford 1966

Tak sebanyak tiga pejabat sebelumnya, harta Bursok Anthony Marlon justru minus sebelum menjabat sebagai Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga di Kanwil DJP Sumut II, mengutip TribunManado.com.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang Bursok laporkan kepada KPK terakhir, yakni 9 Februari 2022, ia melaporkan kepemilikan hutang sebesar Rp 1,8 miliar.

Bursok tak memiliki harta tanah dan bangunan, dan hanya melaporkan dua unit alat transpor masing-masing Toyota Veloz 1300cc Tahun 2019 senilai Rp 250 juta (hasil sendiri) dan Toyota Avanza G 1300cc Tahun 2019 senilai Rp 225 juta (hasil sendiri).

Ia juga memiliki harta bergerak senilai Rp 53,4 juta.

Selain itu, Bursok juga melaporkan kas dan setara kas senilai Rp 331,7 juta.

Total kekayaan Bursok Anthony Marlon adalah Rp 860 juta, dikurangi utang Rp 1,85 miliar sehingga nilainya malah minus - 989 juta.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Rizki Sandi Saputra/Nitis Hawaroh)
(Tribun-Medan.com Alija Magribi) (TribunManado.co.idIndry Panigoro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini