Yovan menekankan bahwa salah satu korban yang meninggal dunia di rumah sakit merupakan atlet bulutangkis nasional.
"Dan salah satu korban tersebut atas nama inisial S yang juga merupakan korban meninggal dunia di rumah sakit, merupakan salah satu atlet bulutangkis," kata Yovan.
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa mereka berangkat dari Bekasi, Jawa Barat pada hari Minggu malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Awalnya, Syabda lah yang menyetir mobil itu dari rumahnya, namun saat tiba di KM 57 Cikampek, ia meminta sang ayah untuk bergantian menyetir.
"Rombongan ini berangkat kurang lebih pukul 11 malam dari Bekasi, yang semula korban S ini membawa kendaraan dari rumah, sampai dengan kilometer 57 yang ada di Cikampek Karawang," jelas Yovan.
Setelah selesai beristirahat di rest area, rombongan melanjutkan perjalanan dengan disupiri ayah Syabda, mulai dari KM 57 hingga lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di KM 315.
"Di rest area tersebut, korban berganti pengemudi, dari kilometer 57 sampai dengan TKP 315, yang mengemudikan adalah bapak dari korban," tutur Yovan.
Saat ini kondisi ayah Syabda masih shock karema harus kehilangan istri dan putranya untuk selamanya.
Ayah Syabda pun mengakui bahwa dirinya saat itu dalam keadaan mengantuk.
Kendati demikian, Polres Pemalang akan terus mendalami keterangan para saksi serta bukti yang ada.
"Menurut pengakuan sementara, karena kondisinya masih shock, yang bersangkutan memang mengantuk. Dan kita masih dalami keterangan saksi, bukti-bukti yang ada," pungkas Yovan.