Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal menolak munculnya larangan kegiatan buka bersama di kalangan pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
Iqbal mengatakan buka puasa bersama adalah kegiatan yang positif dan bisa meningkatkan kebersamaan serta spiritualitas ASN dan pejabat Negara.
"Buka puasa jangan hanya dimaknai makan bersama saja, namun memiliki nilai-nilai spiritualitas yang dalam bagi sesama muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa," kata Iqbal dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).
Menurutnya, di daerah buka puasa bersama merupakan sangat penting untuk membangun sinergi dengan para tokoh dan ulama.
Iqbal menganggap buka puasa bersama memberikan dampak yang positif kepada ASN dan pemerintah.
Sebab, saat buka puasa bersama akan terbangun silaturahim, kebersamaan, ceramah agama dan terbangun kepedulian dengan memberikan santunan
"Ceramah Ramadan bisa memberikan pencerahan kepada ASN dan pejabat pemerintahan, apalagi saat ini lagi ramai isu pamer kemewahan, Ramadan saat yang tepat mereka mendapat wejangan dan tausiyah," ujarnya.
Iqbal mengingatkan agar kebijakan tersebut tak diskriminatif.
Baca juga: Apa Kata PKS Soal Jokowi Larang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama?
"Jangan sampai kebijakan ini menjadi dianggap diskriminatif, karena ummat beragama lain bebas melakukan kegiatan ibadah seperti acara buka bersama," tegasnya.
Iqbal berharap kebijakan tersebut segera direvisi agar kementerian dan lembaga serta kepala daerah tetap bisa menyelenggarakan buka puasa bersama sebagai sarana menyemarakan bulan Ramadan.
"Ramadan ini bulan penuh rahmat dan ampunan sudah selayaknya diberikan kesempatan untuk membangun kebersamaan bagi ummat Islam, salah satunya dengan buka puasa bersama," imbuhnya.
Khawatir Jokowi Dicap Anti Islam
Sementara, Ketua Umum Partai Bulan Bintang dan juga Ahli Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra khawatir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dicap anti Islam.