TRIBUNNEWS.COM - Kasus Briptu RF yang jenazahnya ditemukan di sebuah mobil dinas Polri menemui titik terang, polisi pun mengungkap motifnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, disebutkan motif meninggalnya Briptu RF lantaran persoalan asmara.
Jenazah Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kapolda Gorontalo tersebut ditemukan di sebuah mobil dinas Polri yang terparkir di pinggir jalan Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, pada Sabtu (25/3/2023).
Mobil dinas bernomor 1214-XXIX tersebut ditemukan dalam kondisi mesin hidup dan terkunci dari dalam.
Diketahui, mobil itu terparkir sejak Jumat (24/03/2023) sore.
Mayat Briptu RF ditemukan dalam kondisi luka tembak di dada sebelah kiri dan senjata api di dekat handle rem tangan.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Kematian Briptu RF, Sebelumnya Batal Diautopsi, Kini Jenazah Dibawa ke Semarang
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Gorontalo, Kombes Nur Santikno, memastikan motif bunuh diri karena akibat persoalan asmara.
Pun motif tersebut akan didalami, termasuk memeriksa teman wanita korban.
"Saat ini indikasi bahwa ini terkait dengan motif asmara yang terpendam," ujar Kombes Nur Santikno, dilansir YouTube Kompas TV, Senin (27/3/2023).
Hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan saksi-saksi.
Kombes Nur Santikno mengatakan beberapa waktu terakhir, Briptu RF kerap mengirim hal-hal yang berbau tentang kematian.
Fakta-fakta Olah TKP
Kanit Intelkam Polsek Limboto Barat, Aiptu Sarifudin, mendapatkan informasi soal penemuan jasad Briptu RF tersebut dari Kepala Desa Ombulo.
Dari keterangan para saksi, warga (AM) melihat mobil berwarna putih terparkir di lahan kosong berada di jalan GORR, Desa Ombulo, Kec. Limboto Barat, Kab. Gorontalo, Jumat (24/3/2023) sekitar pukul 16.30 WITA.