News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dorong Kreativitas Mahasiswa Lewat Percepatan Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan Kabupaten Batang bisa menjadi contoh baik dalam penerapan Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) bagi setiap daerah di Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Zulfikar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah resmi meluncurkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (21/2/2023). 

Dengan adanya peraturan ini diharapkan bonus demografi dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sarana negara untuk bisa masuk ke dalam 5 besar negara dengan ekonomi terkuat pada tahun 2045.

Untuk melaksanakan orkestrasi vokasi secara nasional, maka dibentuk Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKNV). Selain itu, untuk mengorkestasi vokasi di daerah, tiap daerah membentuk Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV).

Salah satu daerah yang telah membentuk TKDV yaitu Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, Kabupaten Batang bisa menjadi contoh baik dalam penerapan TKDV bagi setiap daerah di Indonesia.

“Kabupaten Batang bisa menjadi mode untuk kabupaten lain. Bagaimana menyinkronkan, mengorkestrasi, berbagai macam Lembaga Pendidikan dan pelatuhan yang terhubung dengan dunia kerja yang ada di Kabupaten Batang,” Kata Menko PMK, Muhadjir Effendy dikutip Jumat (31/3/2023). 

Baca juga: Daftar UMP, UMK, UMR Kabupaten Batang, Jawa Tengah 2023

Lebih lanjut Menko PMK mengatakan, Kabupaten Batang dengan kawasan industrinya, maka TKDV harus bisa memanfaatkan untuk membangun integrasi antara ekosistem pendidikan, pelatihan vokasi, dan industri.  

Menko PMK menerangkan, pendidikan vokasi seperti politeknik dan SMK, dengan pelatihan vokasi seperti Balai Latihan Kerja (BLK) supaya bisa bersinergi dan beriringan dalam memenuhi tenaga kerja untuk industri.

"Jadi dalam pelaksanaan TKDV ini, yang menjadi leading sektor adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Kementerian Perindustrian, kemudian kedua sayapnya ada Kemendikbudristek dan Kemnaker RI," tuturnya. 

Menko PMK memberikan arahan di hadapan Bupati Batang dan TKDV Batang untuk segera menyusun program kerja yang mengacu pada Stranas Vokasi. Indonesia menghadapi 3,5 juta tenaga kerja baru tiap tahunnya yang lulus dari SMA, SMK, perguruan tinggi, ataupun politeknik.

Kemudian, Menko PMK juga meminta supaya Pemkab Batang menyusun dengan baik data pekerja dan calon pencari kerja di kabupaten Batang, tersusun dengan "by name by address". 

Dia juga meminta dunia usaha, dunia industri kerja (DUDIKA) mendukung program TKDV dengan aksi nyata seperti pemagangan, laboratorium industri, magang bagi pencari kerja.

"Pemkab juga harus berkomitmen untuk mendukung Balai Latihan Kerja (BLK) agar benar-benar handal dan produktif dalam memfasilitasi angkatan kerja untuk mendukung pengentasan pengangguran," tuturnya.

Dia juga meminta pada Pemkab Batang untuk mendukung kegiatan wirausaha bagi generasi muda, yang mana 97 persen tenaga kerja bekerja di UMK yang masih mendominasi dunia kerja.

"Oleh karena itu, penting untuk mendorong wirausaha bagi generasi muda. Mohon Pemkab tetap memberikan perhatian khusus walaupun Batang termasuk yang memiliki kawasan industri luas," ujar Menko PMK.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini