Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pos Indonesia mendapatkan kepercayaan menyalurkan Program Cadangan Pangan Pemerintah untuk Pemberian Bantuan Pangan Tahun 2023.
Bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Pos Indonesia akan mendistribusikan bantuan beras sebanyak lebih dari 132 juta kilogram kepada lebih dari 13 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 18 provinsi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Rentang waktu penyaluran bantuan sosial (bansos) tersebut dilakukan selama tiga bulan, terhitung dari Maret hingga Mei 2023.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Siti Choiriana mengatakan, pada tahun 2021 hingga 2022, pihaknya telah memperoleh amanah untuk menyalurkan bantuan yang sama.
"Alhamdulillah sukes mendistribusikan seluruhnya tepat waktu,” ujar Siti Choiriana dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/4/2023).
Baca juga: Berawal dari Herannya Jokowi Harga Beras Tak Turun Saat Panen, Kini Bulog Diminta Impor 2 Juta Ton
Pos Indonesia telah menyalurkan bantuan ke beberapa provinsi, seperti Papua, Papua Barat, Jawa Tengah, dan beberapa provinsi lainnya.
Di Provinsi Papua sebanyak 4.654 ton beras telah disalurkan.
Sementara itu, di Papua Barat sebanyak 750 ton beras juga telah disalurkan.
Masing-masing KPM akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan selama tiga bulan yang dimulai pada 31 Maret 2023.
Baca juga: Presiden Jokowi Bagikan Bansos dan Cek Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Malindungi Luwu Timur
Lebih lanjut, penunjukan Pos Indonesia untuk mendistribusikan bantuan ini bukanlah tanpa alasan.
Siti Choiriana membeberkan perusahaan yang telah berusia 276 tahun ini memiliki sebaran titik serta jangkauan paling luas hingga ke daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Terhitung, terdapat 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu di seluruh wilayah Indonesia.
“Lebih dari 5.000 pengantar akan kami kerahkan untuk membantu menyalurkan Program Cadangan Pangan Pemerintah untuk Pemberian Bantuan Pangan Tahun 2023. Dengan demikian, distribusi bantuan akan lebih cepat dan merata,” jelas perempuan yang akrab disapa Ana.
Supaya bantuan tersebut tepat sasaran dan diterima oleh yang berhak, Pos Indonesia selalu menerapkan langkah-langkah, seperti melakukan validasi penerima dan melakukan geotagging pada tiap penerima manfaat.
“Proses validasinya adalah kami memastikan dan mencocokkan data penerima, memfotonya, kemudian setelah selesai dan cocok datanya, kami melakukan geotagging pada foto tersebut sehingga kami tahu bahwa KPM ini nyata dan sesuai,” kata Ana.