Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini persiapan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo terus dimatangkan, baik dari aspek penyelenggaraannya maupun penyajiannya.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada press briefing terkait keketuaan Indonesia di ASEAN, Rabu (5/4/2023).
KTT ASEAN akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 5-12 Mei 2023.
Indonesia mengangkat tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".
Baca juga: Indonesia Dorong Seluruh Anggota ASEAN Deklarasikan Net Zero Emission
Retno mengatakan saat ini tengah dilakukan proses pembahasan rancangan ASEAN Leaders Statement on the Strengthening ASEAN's Capacity and Institutional Effectiveness yang akan diadopsi diadopsi saat KTT ke-42 ASEAN pada bulan Mei mendatang.
"Kapasitas ASEAN penting untuk diperkuat dan kita ingin menjadikan ASEAN dapat bekerja lebih efektif sehingga mampu mengatasi tantangan masa depan," kata Retno.
Beberapa hal yang menjadi prioritas dan sedang dibahas jelang KTT ASEAN antara lain Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akibat penyalahgunaan teknologi, percepatan negosiasi teks Code of Conduct (COC),
penguatan institusionalisasi Dialog HAM di ASEAN, penyusunan peta jalan keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN, dan Penandatanganan Protokol SEANWFZ oleh Nuclear Weapon States (NWS) yang prosesnya terhenti pada 2012.
Hal lain yang juga sedang dibahas antara lain penguatan arsitektur kesehatan, penguatan ketahanan pangan di kawasan, penguatan ketahanan energi, hingga penguatan stabilitas keuangan kawasan.
Digitalisasi ekonomi dan sektor pariwisata juga akan terus diarusutamakan di bawah keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Selain itu juga dibahas mengenai proteksi bagi Pekerja Migran di ASEAN dan Pembangunan Pedesaan dilakukan melalui pembentukan Jejaring Desa ASEAN (ASEAN Villages Network/AVN) dan pembahasannya masih terus berlangsung.
Retno mengatakan selama keketuaan Indonesia, Indonesia ingin melihat penguatan kerja sama konkret, dari AOIP dengan penekanan pada prinsip inklusivitas dan kerja sama ekonomi serta ekonomi pembangunan.
Oleh karena itu, sejalan dengan implementasi AOIP, Indonesia akan menjadi tuan rumah atau akan menyelenggarakan Flagship Event yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum.
"Ini sekali lagi merupakan implementasi dari AOIP. Flagship Event ini disingkat AIPF, ASEAN-Indo-Pacific Forum. Persiapannya sedang terlus dilakukan dan AIPF akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September 2023, yang akan dilakukan back-to-back dengan KTT ke-43 ASEAN," ujarnya.