Maka tidak heran Panglima Jilah sangat disegani sekaligus dikagumi khususnya di Pulau Kalimantan.
Ia berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang terancam dirampas pihak lain.
Hingga Panglima Jilah pun dijadikan simbol perjuangan masyarakat dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya.
Ia menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.
Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.
Pidato di Hadapan Jokowi
Pada Selasa (29/11/2022) lalu, ribuan Pasukan Merah dari organisasi Tariu Borneo Bengkule Rajakng (TBBR) memadati Rumah Radakng Pontianak, Kalbar, dalam gelaran Bahaupm Bide Bahana.
Acara Bahaupm Bide Bahana di Rumah Radakng dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahaupm Bide Bahana merupakan pertemuan besar antara masyarakat dengan rajanya.
Kali ini raja yang dimaksud adalah Presiden Jokowi.
Pada acara tersebut, pasukan merah Tariu Borneo Bengkule Rajakng melaksanakan serangkaian ritual adat.
Selain itu juga dilaksanakan pertunjukan seni budaya khas Dayak.
"Dalam rangkaian kegiatan ini juga dilakukan ritual adat sebagai rasa syukur dan keselamatan dari bencana," ujarnya.
Panglima Jilah menyampaikan TBBR merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian budaya serta benteng masyarakat Dayak.
Di hadapan Jokowi, Panglima Jilah berharap pemerintah dapat mengakomodir peningkatan SDM anak-anak masyarakat Dayak di pedalaman Kalimantan.(*)