TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilempari tikus-tikus hidup berwarna putih oleh pendemi sebagai protes atas praktik penegakan hukum di KPK yang makin memprihatinkan, Selasa, 11 April 2023.
Tikus-tikus tersebut merupakan kiriman dari sejumlah pendemo yang mengatasnamakan Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI).
Awalnya, mereka berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK. Kemudian para demonstran merangsek ke dalam gedung dwiwarna tersebut.
Mereka terlihat membawa tikus-tikus berwarna putih yang masih hidup lalu melepaskan tikus-tikus itu ke dalam gedung KPK.
Mereka juga melemparkan sejumlah telur. "Persiapkan diri kawan-kawan karena kita akan menghadapi gembong di KPK," seru orator yang mengenakan rompi oranye bertuliskan 'Firli Tahanan Rakyat' teriak orator di mobil komando. "KPK bukan milik Firli!" imbuhnya.
Lima hari sebelumnya, Kamis (6/4/2023), gedung KPK juga didemo menuntut pencopotan Firli Bahuri dari kursi ketua KPK. Aksi ini diwarnai kericuhan, mereka membakar ban.
Pendemo juga merangsek masuk ke bagian dalam Gedung Merah Putih KPK. Tidak lama setelahnya, mereka menyalakan flare sembari menyanyikan lagu bernuansa protes.
Pendemo mendesak masuk ke dalam gedung menuntut menemui Firli Bahuri. Di bagian depan pintu masuk gedung polisi telah membentuk barisan menghadang massa aksi.
Ponsel Diretas
Ponsel salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan salah seorang pegawai diretas hacker sejak Senin pagi hingga Selasa (11/4) siang.
Belum diketahui apa maksud dan tujuan dua gawai tersebut kena retas. "Saat ini sedang terjadi, sejak (10/4) pagi ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri.
Baca juga: Gelar Aksi Teatrikal, Mahasiswa Lemparkan Tikus-tikus Mati ke Halaman Gedung DPR
Berdasarkan sumber Tribunnews, ponsel pimpinan yang diretas adalah milik Ketua KPK Firli Bahuri.Sementara terkait gawai pegawai, belum diketahui punya siapa.
Ali mengatakan, saat ini tim IT KPK masih berupaya memulihkan dua handphone yang diretas hacker. Permasalahan ini udah dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Akibat ponsel yang kena retas, Ali menyebut belakangan banyak informasi yang mengatasnamakan pimpinan ataupun insan KPK lainnya. Dia berharap masyarakat selalu waspada dan hati-hati terhadap berbagai penyebaran hoaks tersebut.
"Namun setelah dilakukan cross check ternyata tidak benar. Kami mewanti, agar masyarakat terus berhati-hati jika ada modus-modus yang melanggar hukum dengan mengatasnamakan pimpinan ataupun pegawai KPK," kata Ali. (Tribun Network/ham/wly)