Trunoyudo pun mengatakan bahwa proses penangkapan bisa dilakukan dengan cepat karena terbantu dari informasi yang diberikan oleh masyarakat serta perkembangan tekhnologi.
"Ini berkat informasi yang disampaikan masyarakat, dan tekhnologi yang tertangkap adanya di CCTV, kemudian memudahkan untuk proses penyelidikan," katanya.
Dalam melakukan aksinya, kata Trunoyudo, tersangka mendapatkan QRIS dari pulsa bayar kemudian diregistrasi atas nama dan nomor rekening tersangka.
Menurut keterangan, pelaku melakukan aksinya di 38 titik
"Sejak 1 April 2023 ini sudah ada 38 titik. 80 persennya adalah tempat ibadah atau masjid, kemudian sisanya fasilitas-fasilitas umum seperti diantaranya Mall, SPBU, dan Perbankan," terangnya.
Saat ini pun pihak Kepolisan masih mendalami kasus tersebut serta mengumpulkan barang bukti yang ada.
"Tentu ini masih pendalaman, karena masih kita sita barang bukti yang ada," pungkasnya
Jusuf Kalla Minta Pengurus Masjid Perketat Pengawasan
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, Jusuf Kalla menyampaikan pesan kepada para pengurus masjid agar meningkatkan kewaspadaannya dalam menjaga masjid.
Hal itu untuk mencegah kejadian pemalsuan barcode QRIS infaq maupun tindakan kejahatan lainnya di masjid.
"Saya juga berpesan kepada pengurus mesjid agar dapat menjaga masjid sebaik-baiknya, sehingga orang-orang yang mau berbuat jahat dapat dicegah", tegas JK kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).
JK pun menyampaikan rasa terima kasih tehadap kepolisan atas gerak cepat dalam menangkap pelaku pemalsuan tersebut.
Terkait hal itu, kepercayaan jamaah masjid untuk memberi donasi atau infaq ke masjid tetap terjaga.
Dirinya juga berharap agar pelaku dihukum dan nantinya jamaah yang melakukan infaq melalui QRIS tidak akan tertipu.
"Kami berharap agar pelaku dapat dihukum untuk menjaga kepercayaan jamaah yang menyumbang pakai QRIS tetap terjaga” tutur dia.
(Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi/Rina Ayu Panca Rini)