TRIBUNNEWS.COM - Banyak pihak menantikan langkah politik terpidana kasus korupsi Hambalang, Anas Urbaningrum setelah bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung.
Di antara pertanyaan yang muncul adalah ke partai mana Anas Urbaningrum akan berlabuh.
Terkait langkah politiknya, Anas Urbaningrum mengatakan akan membicarakannya setelah momen Lebaran.
"Urusan politik nanti pada waktunya saya akan ngobrol khusus dengan teman-teman, sahabat-sahabat, dan senior," katanya di Blitar, Rabu (12/4/2023), dilansir Surya.co.id.
"Biar ngerti betul keadaannya seperti apa, baru setelah itu bisa menentukan langkah," jelas Anas Urbaningrum.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga akan mempertimbangkan tawaran untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), partai yang dipimpin loyalis Anas, Gede Pasek Suardika.
"Habis Lebaran lah, baru ngobrol soal itu," imbuh dia.
Meski Anas Urbaningrum belum jelas akan ke partai mana, Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan siap menampung Anas.
Bahkan, Gede Pasek siap menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Anas.
"Ide membuat partai ini kan biar ada jalan Mas Anas bangkit lagi untuk menjadi seorang politisi murni dan itu butuh partai politik," ujarnya.
Ia pun menegaskan, PKN memberi kebebasan kepada Anas Urbaningrum memilih jabatan apa pun di PKN termasuk Ketua Umum.
"Termasuk jika mau ambil posisi ketua umum, saya pun akan saya berikan."
"Tidak masalah, karena jabatan bagi saya bukanlah yang utama dalam karier politik saya," terang Gede Pasek.
Profil Partai Kebangkitan Nasional (PKN)
PKN merupakan salah satu parpol baru yang telah dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Menariknya, PKN mendapatkan nomor urut 9, nomor yang sama dengan yang diperoleh Partai Demokrat kala pertama kali mengikuti Pemilu pada tahun 2004.
"Kita mendapatkan nomor urut yang terbesar, nomor sembilan!" ucap I Gede Pasek Suardika di kantor KPU RI, Rabu (14/12/2022).
Dikutip dari laman resminya, PKN berkantor di Jl. Ki Mangunsarkoro No.16A, Menteng, Jakarta Pusat.
PKN didirikan pada 28 Oktober 2021 atau bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Awalnya, PKN bernama Partai Karya Perjuangan berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2008 tertanggal 3 April 2008 dan dideklarasikan ulang dengan nama baru Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2021.
Perubahan nama baru menjadi Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ditetapkan di Jakarta dalam Musyawarah Nasional Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) yang diselenggarakan pada tanggal Kamis 28 Oktober 2021, sekaligus juga menetapkan pembaharuan Bendera/Lambang dan penyesuaian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART).
Partai ini memiliki bendera atau lambang dengan warna dominan merah dan putih.
Di tengahnya ada gambar kepala burung Garuda.
Terdapat pula lima bintang berwarna putih dengan latar warna hijau.
Baca juga: Profil Gede Pasek Suardika, Rela Berikan Jabatan Ketum PKN pada Anas Urbaningrum
Selain Gede Pasek, sejumlah loyalis Anas Urbaningrum turut bergabung di PKN.
Di antaranya ada mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Mirwan Amir; eks pengurus Demokrat, Ian Zulfikar; aktivis HMI, Asral Hardi; wartawan dan fotografer, Bobby Triadi; serta Sri Mulyono.
Sri Mulyono menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKN
Kemudian, Mirwan Amir menjadi Bendahara Umum PKN.
Mantan Menteri di Era Megawati Bergabung ke PKN
Belum lama ini, Laksamana Sukardi yang pernah menjadi Menteri BUMN di era Presiden Megawati Soekarnoputri menyatakan bergabung ke PKN.
Laksamana Sukardi menilai PKN bakal menjadi partai besar sehingga dirinya memutuskan bergabung ke PKN.
"Karena saya sudah menganalisa saya tidak melihat ini kecil, ini berpotensi besar. Nanti kita lihat gebrakan-gebrakan dari PKN berkomunikasi dengan para calon pemilih," kata Laksamana Sukardi kepada awak media, Selasa (21/2/2023).
Laksamana Sukardi merupakan mantan Menteri Negara Investasi dan Pemberdayaan BUMN Kabinet Persatuan dan Kabinet Gotong Royong.
Ia juga pernah menjadi anggota MPR RI dan fraksi PDI tahun 1992-1997.
Sususan Pengurus Pusat PKN
Secara lengkap, berikut ini susunan pengurus pusat PKN
1. Ketua Umum: I Gede Pasek Suardika
2. Wakil Ketua Umum: Gerry H Hukubun
3. Bendahara Umum: Mirwan Amir
4. Sekretaris Jenderal: Sri Mulyono
5. Ketua Bidang Hukum dan HAM: Rio Ramabaskara
6. Anggota Dewan Kehormatan: Andi Samsul Bakri
7. Direktur Eksekutif: I Made Sudanayasa
8. Notaris: Muhammad Zainal
(Tribunnews.com/Daryono)