News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Fakta-fakta Penembakan KKB Terhadap TNI saat Jalankan Operasi Pencarian Pilot Susi Air di Nduga

Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto pilot Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens saat disandera KKB - Berikut fakta-fakta terkait penembakan KKB terhadap Satgas TNI di Nduga yang mengakibatkan Pratu Miftahul Arifin gugur dalam tugas, Sabtu (15/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta mengenai penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga menjadi dalang penyerangan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom yang mengklaim terlah menembak sembilang anggota TNI di Distrik Yal.

"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya, dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," kata Sebby Sambom, dikutip dari Tribun-Papua.com, Minggu (16/4/2023).

Dia juga mengatakan, pihaknya berhasil merampas sembilan pucuk senjata api.

"Pasukan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati sembilan anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," ujarnya.

Baca juga: Profil Pratu Miftahul Arifin, Gugur Karena Ditembak KKB Papua, Tinggalkan Anak Usia 2 Tahun

Berikut fakta-fakta terkait peristiwa tersebut dihimpun Tribunnews.com, Senin (17/4/2023):

- Sedang Dalam Operasi Pencarian Pilot Susi Air

Diketahui, Satgas TNI tersebut sedang dalam upaya untuk mencari dan membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang hingga saat ini masih disandera oleh KKB.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu.

"Ini adalah bagian dari operasi penyelamatan pilot Susi Air," terang Julius.

Dalam konferensi pers tersebut, Julius mengatakan bahwa lokasi pilot Susi Air sudah diketahui.

Namun pihaknya menghadapi kesulitan karena cuaca di lokasi yang tidak menentu.

"Yang paling menyulitkan di operasi ini adalah cuaca," ujarnya.

"Kondisi pilot sudah diketahui areanya, operasi sudah makin mengerucut, dan terfokus," terangnya.

- Seorang Anggota TNI Gugur

Dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut, terjadi kontak senjata antara pihak TNI dengan KKB.

Dalam kontak senjata tersebut, seorang anggota TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.

Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin dibenarkan oleh  Julius Widjojono.

"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya.

Pernyataan itu sekaligus meluruskan kabar sebelumnya yang mengatakan anggota TNI yang gugur dalam peristiwa tersebut berjumlah enam orang.

"Informasi yang saya terima secara fisik hanya satu orang," jelasnya.

Julius menambahkan, informasi yang lain belum dia dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca yang tidak menentu.

Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling berbahaya di Kabupaten Nduga. Keberadaannya sudah terpantau, tapi tak terlihat. Ia tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga sulit ditangkap. Hingga kini pergerakannya pun susah dideteksi. (Istimewa)

Baca juga: Penyerangan KKB di Mugi-Mam: 1 Prajurit TNI Gugur hingga Panglima TNI akan Berangkat ke Papua

- Jenazah Belum Dapat Dievakuasi

Dalam Kontak senjata antara TNI dan KKB, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter)," kata Julius.

Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.

"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," tambahnya.

Julius menjelaskan, pihaknya sudah mencoba melakukan evakuasi terhadap Pratu Miftahul Arifin, namun pihak KKB melakukan penembakan.

Ia juga menyampaikan rasa duka cita Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin saat menjalankan tugas dalam konferensi pers tersebut.

Panglima TNI akan melakukan evaluasi  terkait operasi pembebasan pilot Susi Air yang sedang mereka jalankan.

"Operasi tetap kita jalankan. Dalam waktu dekat, Panglima TNI akan melakukan evaluasi yang mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," tandas Julius.

(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang/Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini