TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini adalah daftar keonaran yang dilakukan pria bernama Yudo Andreawan.
Sosok Yudo Andreawan viral setelah pria itu membuat onar di Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai.
Namun tak hanya di dua tempat tersebut, Yudo Andreawan sudah sering melakukan keonaran di tempat lain.
Terakhir, viral Yudo Andreawan memaki-maki anggota polisi dari Polsek Menteng Jakarta Pusat.
Sembari memaki polisi, Yudo Andreawan terlihat menelepon seseorang temannya yang berinisial F.
Yudo Andreawan mengadu ke temannya lantaran akan ditangkap polisi.
Namun anggota polisi itu mengaku hanya meminta identitas untuk diperiksa.
Anggota polisi yang dimaki itu adalah Iptu Suparno yang merupakan Kasubsektor Thamrin City di Polsek Tanah Abang.
Saat berhadapan dengan sosok Yudo Andreawan, Iptu Suparno memutuskan untuk diam karena tidak ingin terpancing emosi.
Baca juga: Tetangga Beberkan Fakta Sebenarnya soal Sosok Yudo Andreawan
Iptu Suparno mempertanyakan mengapa sikap Yudo Andreawan seperti itu padahal ia hanya menanyakan identitasnya.
Suparno juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu dirinya hanya menjaga jarak.
Aksi Yudo Andreawan sendiri kini telah berakhir setelah dirinya ditangkap Polda Metro Jaya.
Warga Jalan Gunung Malabar BSD Bontang ini memang cukup dikenal tempramental beberapa tahun terakhir.
Yudo Andreawan dikenal berubah sifatnya sejak tahun 2022.
Yang tadinya pendiam dan anak baik, sifat Yudo Andreawan berubah menjadi tempramental.
Setidaknya tercatat ada 17 kejadian keributan yang dibuat Yudo Andreawan, berikut daftarnya.
1. Mengamuk di Stasiun Manggarai.
2. Mengamuk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dan hina seorang Profesor.
3. Menabrakan mobil ke trotoar di BSD.
4. Mengubrak-abrik Klinik drg. Paras.
5. Rusuh di konter handphone Oppo.
6. Mengamuk di Stasiun Sudirman.
7. Mengisap vape (rokok elektrik) di Kereta Gaya Baru Gubeng - Jatinegara sampai ribut.
8. Meludah ke muka satpam mal.
9. Mengklakson-klakson mobil showroom di mal.
10. Tidak bayar ojek online dan mengamuk.
11. Menghina polisi di Kantor Polisi Bontang saat ditangkap.
12. Menghina polisi dan mengaku pengacara karena tidak bayar hotel.
13. Berbuat ulah di KFC (restoran cepat saji) sampai geplak satpam.
14. Menghina satpam orang timur di Mal Ambassador.
15. Tidak terima diklakson sampai gebrak-gebrak mobil di Senayan City.
16. Mengamuk di Uniglo Grand Indonesia (GI) gara-gara antrian sampai menghina satpam.
17. Ribut dengan sesama member gym perkara alat.
"Kapok Dong"
Yudo Andreawan, pria yang ditangkap karena membuat keonaran di sejumlah lokasi, tampak berjalan santai sambil tersenyum saat digelandang penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah ditangkap, Yudo Andreawan mengenakan baju tahanan warna oranye.
Ia tetap tersenyum menyawak jurnalis ketika keluar Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Terimakasih semua, dari mana nih ?" kata Yudo Andreawan kepada wartawan.
Malahan tanpa raut penyesalan, Yudo sempat mendoakan awak media.
"Sehat sehat yang semuanya," kata Yudo Andreawan.
Yudo juga dengan santainya mengaku kapok atas perbuatannya.
"Kapok dong," kata Yudo.
Mengaku Gangguan Mental
Dalam pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Yudo mengaku menderita mental disorder.
Atas dasar itu, kepolisian akan memeriksa kejiwaan Yudo bersamaan dengan penyelidikan dugaan penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan yang menjeratnya.
"Kami akan mendalami (kejiwaan Yudo). Konsisten komitmen Polda Metro Jaya akan melakukan scientific crime investigation dan kolaborasi interprofesi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombe Trunoyudo kepada wartawan.
Sementara itu, Yuliansyah mengungkapkan bahwa pengakuan Yudo memiliki mental disorder disampaikan saat proses pemeriksaan usai penangkapan.
Kepada penyidik, Yudo memperlihatkan surat keterangan bahwa dirinya sedang menjalani perawatan terkait masalah kesehatan mental dan resep obat dari dokter.
"Memang benar yang bersangkutan memperlihatkan adanya surat keterangan atau resep dokter terkait obat gangguan kejiwaan," kata Yuliansyah.
Ia mengatakan, pihaknya masih akan mendalami lagi keterangan Yudo soal masalah kesehatan mental yang dideritanya itu.
Selain itu, penyidik juga akan memanggil dokter yang memberikan pendampingan dan resep obat untuk kesehatan mental Yudo.
Hal itu diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan mental Yudo dan kaitannya dengan dugaan tindak pidana yang dilakukannya.
"Jadi, kami belum bisa menyampaikan lebih dalam tentang itu karena masih proses pemanggilan dari pihak dokternya," tutur Yuliansyah.
Sebagian artikel ini bersumber dari Tribun Jakarta