News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PDIP Dinilai Berpeluang Pimpin Koalisi Besar Jika Calonkan Ganjar Pranowo

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023). Peneliti menilai PDIP sangat berpeluang menjadi pimpinan dalam koalisi besar jika mengajukan nama Ganjar Pranowo sebagai Capres.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai PDIP sangat berpeluang menjadi pimpinan dalam koalisi besar jika mengajukan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“PDIP sangat besar peluangnya untuk menjadi magnet pembentukan koalisi,” kata Saidiman kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).

Dikatakan Saidiman, ada tiga alasan yang membuat PDIP bisa menjadi pimpinan dari koalisi besar.

Pertama, PDIP adalah partai pemerintah yang saat ini kadernya menjadi Presiden.

Baca juga: Bursa Cawapres Pilpres 2024, Pegiat Medsos: Erick Thohir Paket Lengkap

“PDIP adalah partai pemerintah yang kadernya menjadi presiden sekarang, yaitu Jokowi,” kata dia.

Kedua, sambung Saidiman, PDIP adalah partai terbesar di parlemen dan berpotensi kembali menjadi partai pemenang pemilu.

Ketiga, kata Saidiman, salah satu tokoh potensial yang menjadi calon presiden yakni Ganjar Pranowo.

Baca juga: Disambangi Presiden PKS, Mardiono Buka Peluang Dorong Sandiaga Uno Maju di Pilpres 2024

Diketahui, Gubernur Jawa Tengah tersebut merupakan kader dari PDIP.

Diketahui berdasarkan dari hasil survei SMRC memperlihatkan elektabilitas Ganjar kembali naik setelah sebelumnya turun.

“Ketiga, tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi sekarang adalah kader PDIP, Ganjar Pranowo,” ujar Saidiman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini