TRIBUNNEWS.COM - Empat anggota TNI yang gugur pasca kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua berhasil dievakuasi.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, dari empat TNI yang dievakuasi, satu di antaranya jenazah Pratu Miftahul Arifin.
Proses evakuasi tersebut, dilakukan oleh aparat gabungan dari TNI-Polri pada Rabu (19/4/2023).
Proses evakuasi itu, menggunakan Heli Penerbad Bolco BO-105/HS-7108, dengan Pilot Mayor Cpn Lutfi Dian (perbantuan aircover) dan Heli Penerbad Bell-412 EP A/C HA-5232, Pilot Kapten Cpn Dimas.
Kemudian, Heli Penerbad Bell-412 HA-5181, Pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno dan Heli Caracal TNI AU EC-725 A/C HT-7201, Pilot Mayor Pnb Boy Nanang.
Baca juga: Besok Pagi, Panglima TNI Akan Fokus Evakuasi Jenazah Pratu Miftahul Arifin yang Gugur di Mugi-Mam
Adapun empat anggota TNI yang gugur tersebut yakni:
1. Jenazah Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
2. Jenazah Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
3. Jenazah Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
4. Jenazah Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
Selain berhasil mengevakuasi 4 jenazah anggota TNI yang gugur tersebut, tim gabungan juga berhasil mengevakuasi 16 personel lainnya yang dalam keadaan sehat dan sadar.
16 personel tersebut yakni:
Dari Yonif R 321/GT:
- Sertu Asep Prayoga (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Andi Yuliandi (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Agung Wahono (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu David Arya (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Aditya (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Bayu (Satgas Yonif R 321/GT).
Dari Tim Candraca diantaranya:
- Letda Inf Rovi (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Sadri (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Ipong (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Dewa (Tim 2 Satgas Candraca).
- Praka Abdilla (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Gabriel (Tim 2 Satgas Candraca).
- Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca).
- Serda Rifki (Tim 11 Satgas Candraca).
- Serda Purba (Tim 11 Satgas Candraca).
- Pratu Lubis (Tim 11 Satgas Candraca).
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman dalam rilis persnya menyampaikan, Tim Gabungan TNI-Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI.
"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI termasuk didalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia," kata Herman.
Lanjut Herman, saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
"Kami Mohon Doa nya semoga keempat Prajurit terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik disisi Allah," tandasnya.
Baca juga: Panglima TNI Ceritakan Kondisi Prajuritnya saat Dapat Serangan dari KKB di Papua
Sebelumnya, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya menembaki Satgas Operasi TNI Yonif R 321/GT di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).
Serangan itu diklaim dilakukan oleh KKB di bawah Pimpinan Egianus Kogoya.
Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang juga mengatakan pihaknya berhasil merampas sembilan pucuk senjata api.
"Pasukan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati sembilan anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," kata Sebby Sambom, Minggu (16/4/2023), dilansir Tribun Papua.
Menurutnya, pihaknya bertanggung jawab atas gugurnya sembilan anggota TNI tersebut.
Dia juga mengatakan, penyerangan tersebut dilakukan oleh Egianus Kogoya dan pasukannnya.
"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya, dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," ujarnya.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang, Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)