News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Andi Pangerang dan Muhammadiyah

Dipolisikan Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Terhadap Muhammadiyah, Begini Respon Thomas Djamaluddin

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti BRIN Profesor Thomas Djamaluddin

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin merespon soal pelaporan terhadap dirinya yang diduga buat ujaran kebencian terhadap warga Muhammadiyah.

Menurut Prof Thomas, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta punya hak untuk melaporkan. Dan dirinya bersama Andi Pangerang Hasanuddin punya hak untuk menjelaskan.

"Mereka punya hak untuk melaporkan. Saya punya hak untuk menjelaskan. Andi punya hak juga untuk menjelaskan. Ya, kita hormati hak masing-masing," kata Prof Thomas Djamaluddin kepada Tribunnews.com, Selasa (25/4/2023)

Diberitakan sebelumnya Dua peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yakni Andi Pangerang Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin resmi dilaporkan ke polisi.

Adapun hal itu berdasarkan dugaan ujaran kebencian dan ancaman terhadap warga Muhammadiyah.

Berdasarkan surat yang Tribunnews.com terima DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta sebagai pihak pelapor datang ke Polda Metro Jaya, Selasa (25/4/2023).

"Bersama ini kami sampaikan bahwa DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta akan melakukan pelaporan terhadap 2 peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin. Yang diduga telah menyebarkan ujaran kebencian dan ancaman terhadap warga Muhammadiyah," tulis surat tersebut.

Diketahui, oknum Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Jamaluddin meminta maaf atas komentarnya.

Diketahui dalam komentarnya di akun Facebook AP Hasanuddin, Peneliti BRIN tersebut menuliskan ancam halalkan darah Muhammadiyah hingga siap di penjara.

"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim Profesor Thomas Djamaluddin kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).

Baca juga: PKS Minta Latar Belakang Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Diperiksa

Andi melanjutkan dalam suratnya komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak. 

"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang. Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini