TRIBUNNEWS.COM - Hari lahir Ki Hajar Dewantara diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei.
Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat di Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga bangsawan Puro Pakualaman Yogyakarta, dikutip dari Buku Ki Hajar Dewantara Pemikiran dan Perjuangannya.
Ayahnya yang bernama Kanjeng Pangeran Ario Suryaningrat dan ibunya bernama Raden Ayu Sandiah.
Sebagai anak yang lahir dari kalangan elit, Ki Hajar Dewantara memandang politik pemerintah Hindia-Belanda sangat diskriminatif terhadap kaum pribumi.
Baca juga: 12 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2023, Bertema Semarak Merdeka Belajar
Pendidikan
Ki Hajar Dewantara mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar Belanda.
Setelah tamat dari ELS pada 1904, beliau ditawari menjadi mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding Van Indische Artsen) – Sekolah Dokter Jawa di Jakarta.
Ia menerima tawaran itu dan sempat bersekolah di STOVIA pada 1905-1910.
Namun karena sakit, ia tidak naik kelas dan beasiswanya pun dicabut.
Ada sinyalisasi pencabutan beasiswa itu tidak murni karena sakit, tapi karena ada muatan politis dari pemerintah Hindia-Belanda.
Beberapa hari sebelum beasiswanya dicabut, Ki Hajar Dewantara sempat mendeklarasikan sajak yang menggambarkan keperwiraan Ali Basah Sentot Prawirodirdjo, seorang panglima perang Diponegoro.
Ada dugaan pemerintah Hindia-Belanda tidak senang terhadap sikapnya yang membangkitkan semangat nasional untuk memberontak, dikutip dari Kemdikbud.
Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional Beserta Tema Hardiknas 2023
Kritikan Pedas Seorang Jurnalis