TRIBUNNEWS.COM - Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan menilai dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres oleh PPP merupakan bentuk kelanjutan bersatunya ideologi nasionalis dan Islam.
Menurutnya, bersatunya ideologi nasionalis dan Islam telah terjadi sejak era awal kemerdekaan dan dilanjutkan lewat kerja sama PPP dan partai yang mengusung Ganjar sebagai capres 2024, yakni PDIP.
"Sejak zaman awal kemerdekaan, Orde Baru hingga masa reformasi, kerja sama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerja sama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Senin (1/5/2023).
Irfan juga menyebut kerja sama antara PDIP dan PPP tidak hanya terjalin dalam Pilpres semata tetapi dipraktikan di semua lini demokrasi.
Contohnya ketika terjalinnya koalisi PDIP-PPP saat mengusung Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin dalam Pilkada 2018.
Baca juga: PPP Optimis KIB Dukung Ganjar dan Tegaskan Belum Ada Ruang Cawapres bagi Sandiaga Uno
Jauh dari itu, Irfan mengungkapkan kerja sama PDIP dan PPP juga sudah terjalin saat adanya koalisi 'Mega-Bintang' pada Pemilu 1997.
"Sejarah juga mencatat pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini," ujarnya.
Sosok yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) itu mengatakan hubungan PDIP dan PPP selama ini harmonis dan saling menghormati.
Irfan pun mencontohkan kedekatan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan tokoh senior PPP seperti mantan Ketua Umum PPP Ismail Hasan Metareum, Mudrick Sangidoe, dan ulama Maimun Zubair.
"Bentuk hubungan yang sangat harmonis baik secara personal maupun kelembagaan partai yang selalu melakukan kerja sama politik dan saling bersilaturahmi," ujarnya.
Selain itu, dekatnya kantor PPP dan PDIP yakni di kawasan Menteng, Jakarta Pusat juga menjadi simbol hubungan kedekatan antar dua partai politik tersebut.
Irfan pun berharap dukungan kepada Ganjar dapat mengulang sejarah sukses koalisi PDIP-PPP seperti pada masa lalu.
Baca juga: Wakil Ketua Umum PAN Harap KIB Bersatu Dukung Ganjar Capres 2024
Selain itu, sambungnya, PPP juga berharap dapat mengusurkan kadernya sebagai cawapres yang mendampingi Ganjar.
"Tentunya menurut Irfan, PPP ingin mengulang sejarah tersebut dalam pesta demokrasi pada Pemilu Presiden tanggal 14 Februari 2024 dengan mendukung dan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI periode 2024-2029 dan mengusulkan kader terbaik dari internal PPP sebagai Wakil Presiden," tukasnya.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP Muhammadiyah, Mardiono telah mengumumkan mendukung Ganjar sebagai capres 2024 pada Rabu (26/4/2023) di Sleman, Yogyakarta.
"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai capres RI pada pemilu pilpres 2024," kata Mardiono dalam tayangan YouTube Petiga TV.
Baca juga: Dahlan Iskan Sebut Duet Ganjar-Erick Kombinasi yang Diinginkan Masyarakat
Mardiono mengatakan pengumuman ini setelah melalui pertemuan selama tiga hari di Yogyakarta hingga dilanjutkan pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP.
Dia juga meminta para anggota dan kader agar berjuang sungguh-sungguh memenangkan Pemilu 2024.
Kemudian, Mardiono pun kembali mempertegas dukungan PPP terhadap Ganjar dengan bertemu elite PDIP di Kantor DPP PDIP pada Minggu (30/4/2023) dalam acara bertajuk 'Kerja sama Partai Politik PDI Perjuangan-Partai Persatuan Pembangunan'.
Usai melakukan pertemuan secara tertutup, Mardiono mengungkapkan telah mengajak anggota Koalisi Indonesia Baru (KIB) yakni Golkar dan PAN untuk mendukung Ganjar.
Baca juga: Diisukan Gabung PPP, Sandiaga Uno Mengaku Masih Menyusun Pertimbangan
Jawaban ini merupakan pertanyaan terkait apakah KIB bubar usai PPP mendukung Ganjar dalam Rapimnas V yang digelar di Yogyakarta pada beberapa waktu lalu.
"KIB tidak dinyatakan bubar. Tetapi justru saya punya tugas, masing-masing partai politik, termasuk saya, sebagai Ketua Umum PPP mengajak KIB untuk bersama dengan pilihannya sama dengan PPP."
"Kalau itu terjadi maka yang saya sampaikan itu namanya menjadi KIB plus. Tapi manakala itu berbeda, maka itu menjadi keniscayaan dalam perpolitikan nasional kita," ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024