TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika, Abimanyu Wachjoewidajat mengungkapkan adanya kejanggalan terkait rekaman CCTV yang memperlihatkan wanita bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (38) tewas akibat jatuh dari lift di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Senin (24/4/2023) lalu.
Pertama, Abimanyu mengatakan kamera CCTV yang merekam detik-detik Aisiah terjatuh dari lift tersebut terlalu dekat.
Menurutnya, hal ini tidak wajar lantaran seharusnya kamera CCTV merekam seluruh area dalam lift tersebut.
"Tujuannya apa? Karena memang untuk memantau apapun yang terjadi pada lift tersebut. Nggak harus kejadian kecelakaan, bisa mungkin kejadian kriminal atau tindak asusila, atau apapun," ujarnya dalam video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, @awbach pada Senin (1/5/2023).
Kedua, berdasarkan video rekaman CCTV tersebut, terlihat adanya label 'Dome' yang berada di kiri bawah video.
Abimanyu menjelaskan label tersebut menandakan jenis kamera CCTV yang digunakan di lift Bandara Kualanamu.
Baca juga: Kata Ombudsman RI soal Pemeriksaan Lift Bandara Kualanamu: Informasi Tentang Lift Dua Pintu Kurang
Kamera CCTV jenis Dome, kata Abimanyu, dapat bergerak ke segala sisi dan tidak hanya menyorot pada salah satu sisi ruangan saja.
"Jadi bisa meng-cover kiri kanan, dan kemudian terletaknya di atas. Beda sama yang nyorot, hanya satu area, sehingga area di bawahnya nggak kelihatan," ujarnya.
Berkaca dari hal ini, Abimanyu merasa janggal terkait rekaman CCTV itu tersebut karena kamera yang merekam detik-detik jatuhnya Aisiah tidak dapat merekam bagian lantai lift itu.
Padahal, kamera CCTV itu berjenis Dome yang mampu merekam seluruh area hingga lantai lift.
Terakhir, Abimanyu menduga rekaman CCTV yang beredar bukanlah rekaman aslinya tetapi telah direkam ulang.
Ia mengatakan dugaan tersebut berdasarkan tanggal rekaman CCTV yang menunjukan 27 April 2023.
Padahal, peristiwa jatuhnya Aisiah dari lift Bandara Kualanamu terjadi pada 24 April 2023 lalu.
"Tanggal yang kelihatan itu adalah tanggal saat konten itu direkam ulang. Rekaman aslinya justru tidak terlihatan date and time-nya. Padahal date and time-nya itu sangat penting," ujarnya.
Kronologi versi Polisi dan Keluarga
Dikutip dari Tribun Medan, insiden berawal ketika Aisiah tengah berada di lift menuju penerbangan internasional di Bandara Kualanamu.
Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Deliserdang, Kombes Irsan Sinuhaji menjawab beredarnya video detik-detik Aisiah terjatuh dan terjepit di lift.
Irsan menyebut sebelum kejadian, Aisiah merasa panik sembari memencet tombol lift secara manual agar pintu terbuka.
Namun, karena antara lift dan lantai tidak sejajar, Aisiah pun terjatuh.
"Dia panik, gedor dan telepon sambil berupaya membuka secara manual. Ternyata ketika dibuka, posisi lift dengan lantai belum sejajar. Karena panik dia jatuh. Kalau dilihat itu jatuh dari lantai 3," katanya.
Terpisah, menurut penuturan kakak korban Raja Hasibuan, tujuan Aisiah pergi ke Bandara Kualanamu untuk mengantar keponakannya yang akan berangkat menuju Malaysia.
Baca juga: Hotman Paris Soroti Kasus Wanita Tewas Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu: Segera Proses Secara Hukum
Raja menuturkan sang adik masih sempat mendampingi keponakannya untuk melakukan boarding pass hingga masuk ke ruang tunggu penumpang.
Ia menyebut hal tersebut terjadi pada Senin malam sekira pukul 19.30 WIB.
"Waktu itu dia mengantarkan keponakan kami yang mau berangkat ke Malaysia, mereka sampai di bandara itu sekira pukul 19:30 WIB. dan adik saya itu (Sintia Hasibuan) mengawani cek-in keponakan kami, dan setelah itu adik saya itu kembali ke parkiran," kata Raja Hasibuan, Minggu (30/4/2023).
Setelah selesai terkait urusan boarding pass tiket, Raja mengungkapkan Aisiah langsung menuju tempat parkir untuk pulang.
Namun, tiba-tiba Aisiah dihubungi kembali oleh keponakannya karena ada sesuatu yang ingin diucapkan.
Lantas, korban pun kembali masuk ke Bandara Kualanamu sembari masih berkomunikasi dengan keponakannya melalui sambungan telepon.
Komunikasi tersebut, kata Raja, masih berlangsung sampai Aisiah sampai di lift yang menjadi tempat kejadian.
"Jadi pergilah dia (Sintia Hasibuan) sendiri kesana, karena bertepatan sebentar saja kan, karena mau menerima informasi dari keponakannya. Di lift itu pun mereka masih berkomunikasi," katanya.
Sesampainya di lift, Raja mengatakan adiknya menyampaikan ke keponakannya bahwa terjebak di dalam lift yang tengah dinaikinya.
Baca juga: Sosok Asiyah Sinta Hasibuan yang Meninggal di Lift Bandara Kualanamu: Dikenal Baik, Sering Berbagi
Pada saat itu pula komunikasi antara Aisiah dan keponakannya tiba-tiba terputus.
"Kata adik saya (Sintia Hasibuan) ini ke keponakan kami, bu ci sepertinya terjebak di dalam lift. Di lift yang mana bu ci tanya keponakan saya ke adik saya, tapi sudah lose kontek telfon mereka itu," ujar Raja.
"Jadi keponakan saya ini nelepon mamanya yang di parkiran. Ma, bu ci kok gak sampe sampe, katanya dia (Sintia Hasibuan) terjebak di dalam lift," sambungnya.
Singkat cerita, Aisiah pun baru ditemukan tiga hari kemudian yaitu Kamis (27/4/2023) setelah petugas bandara mencium bau tak sedap dari lift.
Kemudian, evakuasi pun dilakukan dan memakan waktu hampir lima jam.
Usai berhasil dievakuasi, jasad korban pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Keluarga Sesalkan CCTV Baru Diperlihatkan usai Korban Ditemukan
Raja turut menyayangkan pihak bandara baru melihat rekaman CCTV usai jasad adiknya ditemukan.
"Kenapa lah tayang itu muncul setelah adik saya (Sintia Hasibuan) ditemukan tewas, kenapa gak dari awal. Dan kemudian yang menjadi tanda tanya besar,kalau lah lift dua pintu, harus lah ada pemberitahuan di dalam mau pun di luar atau ada operator yang menjaganya," ucapnya.
Baca juga: Keluarga Ungkap Kronologi Sinta Dewi Hasibuan Meninggal Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu
Sementara, saat pihak keluarga korban meminta pihak petugas bandara mengecek CCTV justru tidak dilaksanakan.
Raja mengungkapkan pihak Aviation Security (Avsec) Bandara Kualanamu justru hanya mencari secara sepintas saja.
"Di sampaikan ke security bahwa adik saya itu terjebak di dalam lift, mereka pun langsung membantu mencari. Namun mereka itu mencarinya dengan kasat mata saja dengan mengecek ke dalam lift. Padahal itu Bandara Internasional, kenapa mereka tidak ada mengecek CCTV," sesalnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Angel Aginta Sembiring)