TRIBUNNEWS.COM - Yamitema Laoly, dituding melakukan monopoli bisnis di Lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Nama Yamitema mulai menggaung seusai aktor senior Tio Pakusadewo membeberkan adanya bisnis di dalam lapas.
Saat itu, Tio Pakusadewo ada dalam podcast bersama Uya Kuya di saluran YouTube Kuya TV pada akhir pekan lalu.
Dalam dialog itu tersebut, Tio Pakusadewo menyebut adanya monopoli bisnis yang melibatkan anak menteri RI.
Lantas menggaung kabar, anak menteri itu adalah Yamitema Laoly.
Siapakah sosok Yamitema Laoly?
Baca juga: VIDEO Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly Bantah Anaknya Punya Bisnis di Lapas: Bohong Besar Itu
Yamitema Laoly merupakan putra ketiga dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Yasonna Laoly, melansir dari Wikipedia.
Nama lengkapnya yakni Yamitema Tirtajaya Laoly.
Dirinya memiliki saudara kandung, yakni Novrida Lisa Isabella Laoly, Fransisca Putri Askari Laoly dan Jonathan Romy Laoly.
Melansir dari cuitan @PartaiSocmed, Yamitema Laoly adalah bagian dari Jeera Foundation.
Jeera Foundation dengan perusahaan yang menaungi yakni PT Natur Palas Indonesia
Di perusahaan tersebut, Yamitema Laoly menjadi Chairman dan Co Founder.
Respon Kemenkumham
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) merespons isu terkait anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly bernama Yamitema Laoly, yang dituding memonopoli bisnis di dalam Lapas.
Wamenkumham Eddy Hiariej membantah dugaan terkait hal yang ditudingkan pada Yamitema Laoly tersebut.
Bahkan mengatakan tudingan itu menyesatkan.
Baca juga: Wamenkumham Edward Sebut Yayasan Milik Anak Menteri Yasonna Laoly Bukan Hanya Mitra Lapas
Wamenkumham menjelaskan Lapas memang bekerjasama dengan yayasan yang dikelola Yamitema Laoly, namun bukan berarti memonopoli.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan lapas memang menjalin kemitraan atau kerja sama dengan banyak yayasan.
Kerja sama itu dilakukan untuk pengadaan katering dan kegiatan kesenian bagi para narapidana.
"Tidak hanya Yayasan Jeera yang ada di lapas, ada yayasan Maharani, ada yayasan Al Barokah, dan ada banyak yayasan lainnya. Yang dilakukan itu adalah kemitraan bekerja sama dan melakukan pembinaan dengan warga binaan antara lain ada seni musik, ada seni lukis, kerajinan dan lain-lain sebagainya," terang dia.
"Jadi bukan persoalan anak pak menteri ada di yayasan itu bukan. Tapi saya mau mengatakan bahwa, Dirjen PAS (Pemasyarakatan) itu terbuka, bukan hanya kepada satu yayasan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/ Garudea Prabawati/ Ibriza Fasti Ifhami)