TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan tanggapannya terkait namanya tidak muncul dalam calon wakil presiden (cawapres) rekomendasi Musyawarah Rakyat (Musra).
Mengenai hal tersebut, Erick Thohir tidak mau memberikan komentar lebih.
Lantaran, menurutnya masih banyak figur-figur lainnya yang bagus dan punya elektabilitas.
Dirinya mengaku, saat ini memastikan akan fokus sebagai Ketua Umum PSSI untuk mengurus Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
"Saya nggak mau komen, saya rasa masih banyak figur-figur yang bagus di Indonesia, mereka punya elektabilitas, punya hak, yang pasti saya fokus di sini saja (mengurus Timnas Indonesia)," ucapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (16/5/2023).
"Kita fokus untuk ngibarin bendera merah putih, kita kawal para atlet yang sedang berjuang, ini pahlawan-pahlawan bangsa," imbuhnya,
Baca juga: Bukan Orang Partai, Erick Thohir Dinilai Paling Strategis Diusung Jadi Cawapres Dibanding Figur Lain
Erick juga mengaku tidak mengikuti mengenai perkembangan survei-survei politik yang diadakan.
Karena dirinya sedang fokus mengurus Tim Sepakbola Indonesia.
"Ya kalau melihat kemarin kan katanya ada survei, terus terang saya tidak mengikuti," ujarnya.
"Saya lagi fokus mengawal Tim Nasional Indonesia, Tim Sepakbola Indonesia, yang tentu ini penting dalam penugasan yang kita harus bener-bener fokus. Jadi saya belum ngikutin yang lain," pungkas Erick Thohir.
Kata Pengamat soal Nama Erick Thohir Tak Muncul di Musra
Pengamat mengaku heran lantaran nama Erick Thohir hilang dari rekomendasi cawapres Musra relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Demikian disampaikan oleh Pengamat Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjajaran (Unpad), Widya Setia Budi Sumadinata.
Pasalnya, Erick Thohir merupakan salah satu kandidat cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi di berbagai survei politik.
“Harusnya Erick yang popular di berbagai lembaga survei, namun namanya tak direkomendasikan Musra. Aneh saja nama Erick tak masuk. Mungkin ada beberapa tokoh di Musra yang ingin memasukan nama Ketua Umum Kadin sebagai salah satu cawapres hasil Musra."
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Cawapres Potensial yang Punya Branding Nasionalis-Religius
"Saya tak paham apakah ini aspirasi dari akar rumput atau ada pesan-pesan tertentu. Kalau ada yang cawa-cawe bisa saja itu terjadi. Memang ada pihak menganggap penting bisa masuk sebagai capres atau cawapres. Pentingnya bukan sebagai calon jadi. Tetapi hanya untuk mengingatkan bahwa nama yang masuk radar capres cawapres tersebut memiliki peran."
"Sehingga target mereka masuk radar bukan masyarakat umum. Namun untuk meningkatkan nilai tawar ketika capres cawapres tersebut berhasil memenangkan pilpres,” kata Widya.
Widya pun berpendapat, jika Pemilihan Presiden (Pilpres) nanti akan menggabungkan kelompok nasionalis dan religius, harusnya nama Erick Thohir sebagai warga Banser masuk dalam cawapres Musra.
(Tribunnews.com/Rifqah/Erik S)