TRIBUNNEWS.COM - Penyidik Polda Jawa Barat menetapkan T (55), pengemudi motor gede atau moge yang menabrak santri di Jalan Raya Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat, sebagai tersangka.
T diketahui menyerahkan diri ke Polres Ciamis pada Minggu (28/5/2023) sekitar pukul 05.00 WIB.
Direktur Lalu Lintas atau Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Wibowo, mengatakan T akan dijerat dengan Pasal 310 dengan 312 UU Lalu Lintas Angkutan Jalan dengan ancaman pidana 3 tahun penjara.
"(Pengendara moge) sudah kita tetapkan sebagai tersangka."
"Yang bersangkutan tetap kita proses lanjut, kita gunakan pasal 310 dengan 312 UU Lalu Lintas Angkutan Jalan dengan ancaman pidana 3 tahun penjara," kata Wibowo dikutip dari Kompas Tv, pada Senin (29/5/2023).
Baca juga: Detik-detik Santri di Ciamis Ditabrak Lari Pengendara Moge, Kapolda Jabar Minta Pelaku Ditangkap
Adapun kronologinya, kata Wibowo, T dan rekan-rekan mogenya berangkat dari Jakarta menuju Pangandaran untuk menghadiri kegiatan Wing Day sebagai simpatisan tanpa undangan.
T mengendarai dengan kendaraan roda dua dengan kapasitas 1.400 CC bernomor polisi B 4363 SJI.
Pada hari Sabtu saat rombongan balik dan tiba di TKP, kendaraannya bersangkutan ini mencoba untuk mendahului kendaraan Yamaha Aerox bernomor polisi D 5101 ZDN.
"Dari sebelah kanan pada saat mendahului ini menyenggol kendaraan Yamaha Aerox tadi."
"Yang bersangkutan (T) saat itu tidak menyadari bahwa kendaraan yang disenggol itu jatuh, sehingga tetap melanjutkan perjalanan," ujar Wibowo.
Barulah setelah kasus ini cukup viral di masyarakat, ia menyerahkan diri.
"Namun demikian setelah tahu bahwa kasus ini cukup viral di masyarakat akhirnya ia bersangkutan datang menyerahkan diri ke Polres Ciamis pada Minggu (28/5/2023) sekitar pukul 05.00 WIB," lanjut Wibowo.
Wibowo memastikan bahwa pihaknya akan tetap memproses hukum lebih lanjut terhadap pengemudi moge tersebut.
Sementara itu, saat ini kondisi korban tabrak lari ini sudah membaik meski masih bera di rumah sakit.
"Kondisi korban masih di rumah sakit tapi sudah bisa berjalan," ungkap Wibowo.
Baca juga: Korban yang Diserempet Moge di Ciamis Dijenguk Panitia Acara, Ini Kondisinya Sekarang
Video Viral
Kejadian tabrak lari yang terjadi di daerah Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan momen tragis, seorang santri laki-laki di salah satu pondok menjadi korban tabrak lari karena terserempet oleh sebuah motor gede (moge) yang melaju kencang.
Dalam rekaman video yang beredar, terdengar ucapan yang menyayat hati mengatakan pengendara moge tak berhenti setelah menyerempet seorang santri.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini tanggal 27 Mei, ada anak santri yang menjadi korban keserempet moge rombongan pengendara menuju arah Bandung tepatnya sekitar jam 2 siang. Mereka tidak berhenti, tidak ada pertanggungjawaban, dan korban santri saat ini berada di Puskesmas Cihaurbeuti."
"Alhamdulillah, pertolongan sudah ada. Namun, tolong viralkan bagaimana kejadian ini. Karena yang ditabrak ini bukanlah hewan." ujar saksi kejadian dikutip dari TribunJabar.id.
Mirisnya, pengendara moge tersebut tidak berhenti setelah menyerempet santri Miftahul Huda.
Pengendara moge dengan tega meninggalkan korban begitu saja tanpa memberikan pertolongan atau mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Korban lantas dilarikan ke Puskesmas Cihaurbeuti dan berlanjut ke RS TMC Tasikmalaya.
Bahkan kabarnya korban mengalami muntah darah.
Baca juga: Klaim Sipir Dhawank Delvi soal Flexing: Barang Mewah Milik Mertua, Moge Punya Pengunjung Lapas
Ketua Panitia Jenguk Korban
Ketua panitia Golden Wing Day, Aria Ramawidjaja, menengok santri Yayat Riyadlul Hidayat (22) yang tertabrak moge, di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Minggu (28/5/23) sore.
Karena datang hari Minggu, Rama yang datang bersama anggota panitia serta pengurus HDCI Tasikmalaya, hanya diterima seorang perawat.
Rombongan panitia pun tak bisa bertemu langsung dengan korban, Yayat Riyadlul Hidayat (22), asal Kuningan.
"Kondisi pasien sendiri secara keseluruhan saat ini sudah tak mengeluhkan rasa sakit. Hanya luka lecet di wajah masih terasa," kata perawat tersebut dikutip dari TribunJabar.id.
Rama kemudian menanyakan soal ada darah di mulut, apakah karena luka dalam atau hanya di area mulut.
Menurut perawat, korban sebelumnya memang sempat mengeluhkan sakit di dada.
"Tapi sekarang sudah tidak ada lagi," ujar perawat.
Seusai menjenguk, Rama mengaku lega kondisi korban terus membaik.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJabar.id/Hermawan Aksan/Andri M Dani)