"Tapi harapan saya dan saya meyakini bahwa KIB akan tetap bersatu di masa yang akan datang," kata Mardiono.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menjelaskan KIB sampai saat ini masih solid meskipun presidennya berbeda.
"Sampai sekarang KIB masih solid meskipun pilihan presidennya beda, tetapi perbedaan belum dideclare oleh KIB itu," ujar Mardiono.
Terkait hubungannya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, Mardiono mengaku masih menjalin komunikasi dengan baik.
"Komunikasi kami dengan Golkar dengan Pak Airlangga Hartarto, komunikasi kami dengan Pak Zulhas kan semua masih baik," jelas Mardiono.
Baca juga: Plt Ketua Umum PPP Ingin KIB Berpisah Baik-baik jika Beda Dukungan Capres-Cawapres
Tanggapan Golkar dan PAN
Merespon pernyataan PPP tersebut, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono enggan memberikan pernyataan mendalam.
Ia meminta publik untuk bersabar menunggu keputusan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
"Wah, itu harus dari Pak Airlangga. Kani itu statement ketum PPP. Sebaiknya tunggu sikap pak Airlangga saja," kata Dave, Selasa (30/5/2023).
Sementara, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengamini pernyataan Mardiono itu.
Meski akhirnya ketiga partai anggota KIB berbeda dukungan soal capres-cawapres, maka KIB akan bubar.
Walaupun bubar, Yandri menegaskan silaturahmi akan tetap dilakukan.
"Ya betul, kalau capres dan cawapresnya berbeda, otomatis bubar. Tapi silaturahmi tetap kami rawat," ujar Yandri.
Lebih lanjut hingga kini Partai Golkar maupun PAN belum menentukan siapa capres yang akan diusungnya.
Bisa jadi ada kemungkinan poros baru yakni disandingkannya Airlangga Hartarto sebaga capres dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
"PAN belum menentukan capres. Bisa Ganjar atau Prabowo atau bisa poros baru Airlangga-Zulhas," jelas Yandri.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fersianus Waku/Yohanes Liestyo Poerwoto)