TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama Polres Bengkalis Polda Riau berhasil mengungkap tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di wilayah Bengkalis Kepulauan Riau, Senin (5/6/2023).
Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa Timur Tengah BP2MI, Brigjen Pol Dayan Blegur mengatakan, dalam pengungkapan itu sebanyak 28 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) berhasil diselamatkan.
"Hari ini sudah selesai dilaksanakan konferensi pers dan 28 korban diserahkan kembali kepada kita BP2MI untuk dilakukan pembinaan dan pemulangan ke wilayah masing-masing," kata Dayan kepada wartawan di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (10/6/2023).
Adapun dalam kasus itu, dikatakan Dayan korban rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia oleh tiga pelaku yang merupakan koordinator dari upaya TPPO tersebut yakni HH alias A, MAH dan H yang semuanya merupakan laki-laki.
Korban kata Dayan akan diberangkatkan ke melalui jalur perairan laut Desa Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis menuju Malaysia.
"Mereka rencana akan diberangkatkan ke Malaysia dari beberapa daerah ditampung di Bengkalis, Riau sudah cukup lama," ujarnya.
Kronologi Pengungkapan
Terkait kronologi pengungkapan tersebut, dijelaskan Dayan, pada Senin 5 Juni 2023 sekira pukul 12.00 WIB, Polres Bengkalis yang mendapat informasi bahwa terdapat penampungan 28 CPMI di salah satu lokasi.
Setelah mendapat informasi tersebut, aparat kemudian bergerak menuju lokasi tersebut guna melakukan penggrebekan.
"Kemudian dua jam setelah itu pukul 14.00 WIB, tim menemukan CPMI di salah satu penginapan di lokasi, kemudian dilakukan interogasi ada ditemukan koordinatornya atau tersangka dari kegiatan ini," sebutnya.
Baca juga: Ungkap Modus Pelaku TPPO, Polisi: Korban Sempat Ditampung dan Diberi Magang Selama 4 Bulan
Alhasil tim pun berhasil mengamankan sebanyak 28 korban yang saat ini sudah diketahui terkait identitas para calon pekerja tersebut dan langsung diserahkan kepada BP2MI Riau.
"Pasti akan kita lakukan pembinaan, memberikan informasi terutama kepada teman-teman 28 orang ini, jangan lagi mudah tertipu dan terpropaganda oleh para calo," pungkasnya.