TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Devanda Aditya Putra mengapresiasi kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri terus meningkat.
"Polri Presisi ternyata bukan jargon belaka, melainkan benar-benar diaplikasikan. Kita apresiasi kinerja Kapolri dan jajarannya, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri terus meningkat," kata Devanda Aditya Putra kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/6/2023).
Saat menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kapolri di Komisi III DPR RI pada 20 Januari 2021 lalu, kata Devanda, Listyo Sigit menyampaikan tekadnya dalam membangun kepemimpinan Polri 2021-2024 dengan tagline transformasi POLRI PRESISI yang merupakan abreviasi dari PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan.
"Untuk responsibilitas, di antara yang menonjol adalah sikap responsif Polri dalam menanggapi laporan masyarakat dan kasus-kasus yang viral atau menyita perhatian publik," jelas tokoh pemuda ini.
Baca juga: Kapolri Didesak Berantas Praktik Setor Menyetor dari Bawahan ke Atasan di Tubuh Polri
Dalam hal transparansi berkeadilan, kata Devanda, di antara yang menonjol adalah sikap tegas dan tidak pandang bulu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya terhadap kasus-kasus yang melibatkan oknum-oknum Polri sendiri, seperti Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, dan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Ketegasan hanya bisa dilakukan oleh sosok-sosok yang bersih," ujar Devanda.
Pun, lanjut Devanda, digalakkannya "restorative justice" dalam penyelesaian perkara-perkara kecil sehingga keadilan substansial lebih cepat terwujud dan masyarakat pun puas.
Baca juga: Soal Upaya Teddy Minahasa yang Ajukan Banding, Kapolri: Itu Hak yang Sudah Diatur
"Kepuasan masyarakat ini meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kinerja Polri," tegasnya.
Kemudian, ucap Devanda, penerapan tilang elektronik meskipun kini dibarengi dengan tilang manual setelah Polri melihat banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang dipicu oleh maraknya pelanggaran.
Seringnya oknum-oknum Polri terlibat suatu kasus, kata Devanda, juga bisa dimaknai sebagai musibah yang mengguncang institusi Polri.
"Untungnya, Polri punya nahkoda yang hebat, sehingga ibarat kapal tetap tenang berlayar di tengah badai. Tak akan ada nahkoda hebat tanpa badai. Dan nahkoda hebat itu adalah Bapak Listyo Sigit Prabowo," ujarnya.
Devanda lalu merujuk contoh hasil survei sejumlah lembaga kredibel yang menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri terus meningkat.
Pada akhir tahun 2022, misalnya kata Devanda, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkat hingga mencapai angka 69,35 persen berdasarkan hasil survei Indonesia Political Survey (Indopol Survey).
Angka ini meningkat dari bulan November 2022 yang hanya 60,98 persen.
Lalu, kata Devanda, survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri. Survei pada 11-17 April 2023 itu menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 73,2 persen.
"Kepercayaan publik ini harus dijaga bahkan ditingkatkan dengan peningkatan kinerja Polri. Kami yakin Bapak Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya dapat mengakselerasi momentum ini," katanya.