TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah sejarah Hari Kesadaran Albinisme Internasional atau International Albinism Awareness Day.
Hari Kesadaran Albinisme Internasional diperingati setiap 13 Juni.
Tahun ini, peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional jatuh pada hari ini Selasa (13/6/2023).
Dilansir laman Albinism, tema peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional 2023 adalah #InclusionIsStrength.
Tema ini dibangun dari tema tahun lalu untuk memastikan masuknya suara orang-orang dengan albinisme di semua sektor kehidupan dan menekankan pentingnya inklusi keragaman kelompok baik dari dalam maupun luar komunitas albinisme.
Baca juga: Apa Itu Albino? Kelainan Genetik karena Kurangnya Produksi Melanin, Ini Jenis dan Gejalanya
Sejarah Hari Kesadaran Albinisme Internasional
Pada 18 Desember 2014, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menetapkan 13 Juni sebagai Hari Kesadaran Albinisme Internasional.
Resolusi bersejarah ini menegaskan fokus global pada advokasi albinisme.
Almarhum Duta Besar Misi Somalia untuk PBB, Jenewa, Yusuf Mohamed Ismail Bari-Bari, memimpin upaya pengesahan resolusi yang bekerja sama dengan Under the Same Sun.
Under the Same Sun merupakan sebuah organisasi yang mempromosikan dan melindungi hak-hak orang dengan albinisme, khususnya di Afrika.
Tak lama setelah itu, Organisasi Nasional untuk Albinisme dan Hipopigmentasi (NOAH) turut berpartisipasi dengan komunitas albinisme di seluruh dunia dalam acara yang dibuat PBB.
Saat itu, Almarhum Yusuf Mohamed Ismail Bari-Bari memberikan pidato dan berbagi cerita dengan Paus Fransiskus.
Ia bercerita pada Paus tentang kekejaman yang dilakukan terhadap orang-orang albinisme di Afrika.
Banyak pejabat lainnya juga menghadiri acara tersebut, dan masing-masing membuat pernyataan singkat untuk mendukung resolusi tersebut.
Peserta ini termasuk perwakilan dari delegasi PBB dari Italia, Israel, Kanada dan Amerika Serikat, PBB.
Hingga pada 2015, digelar peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional untuk yang pertama kalinya.
Apa itu Albinisme?
Dikutip dari kemkes.go.id, Albino adalah istilah untuk seseorang dengan kondisi genetik yang menyebabkan warna rambut atau kulitnya lebih pucat.
Kondisi ini disebut juga dengan albinisme.
Baca juga: VIRAL Dua Balita Albino Asal Wonogiri Punya Kulit Sensitif, Tak Boleh Kena Sinar Matahari Langsung
Albinisme adalah kelainan genetik yang disebabkan kurangnya produksi melanin dalam tubuh, yaitu pigmen yang memberi warna kulit, rambut, dan mata.
Melanin merupakan pigmen yang dihasilkan tubuh untuk menentukan warna kulit, rambut, dan selaput pelangi (iris) mata.
Melanin juga berperan dalam perkembangan saraf mata yang memengaruhi fungsi penglihatan.
Kekurangan melanin dapat menyebabkan kelainan warna rambut dan kulit, hingga mengganggu penglihatan.
Seseorang yang memiliki albinisme disebut dengan albino.
Albino memiliki rambut, kulit, dan mata dengan warna lebih terang dan pucat dari warna kulit ras asalnya.
Kurangnya melanin membuat albino bisa mengalami komplikasi, mulai dari penurunan penglihatan hingga kanker kulit.
Albinisme tidak dapat disembuhkan, tetapi Anda yang memiliki kondisi ini bisa melakukan perawatan untuk melindungi kulit sehingga tetap sehat.
Albinisme relatif umum ditemui.
Kondisi ini muncul, tak peduli ras dan etnis apapun di dunia ini.
Sebagian besar anak-anak dengan albinisme terlahir dari orangtua dengan warna mata dan rambut yang normal, sesuai dengan ras mereka.
Penyebab Albinisme
Albinisme disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen yang memengaruhi produksi melanin.
Melanin merupakan pigmen yang dihasilkan oleh sel melanosit yang terdapat di mata, kulit, dan rambut.
Mutasi pada gen-gen tersebut menyebabkan produksi melanin berkurang atau bahkan tidak diproduksi sama sekali.
Hal inilah yang menyebabkan munculnya gejala albinisme.
(Tribunnews.com/Latifah)