Selain itu masih banyak komentar lainnya yang keberatan dengan wisuda SD, SMP, dan SMA.
Meski akun Instagramnya dibanjiri komentar soal keberatan wisuda TK, SD, SMP, dan SMA, Nadiem Makarim terpantau tidak membalas komentar-komentar yang masuk.
Tanggapan Kemendikbudristek
Terkait banjir keluhan trend wisuda TK hingga SMA ini, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto, mengatakan kegiatan wisuda TK-SMA merupakan kegiatan opsional.
Pihaknya menjelaskan, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah.
"Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," kata Anang kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023).
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah yang tentu tidak membebani pihak orang tua.
Tanggapan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka
Protes soal tren wisuda TK-SMA ini juga mendapat respons dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran pun juga mengaku heran mengapa anak yang masih kecil juga harus wisuda.
"Do protes to? Cah cilik og yo do wisuda (Pada protes ya? Anak kecil kok ya wisuda,-Red)," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Lulus Sekolah dan Wisuda Penuh Harapan, Bagikan di WA dan Media Sosial
Meski demikian, Gibran menyerahkan persoalan itu kepada masing-masing sekolah dan juga orang tua.
Apabila acara wisuda tetap dilakukan dengan persetujuan orang tua, menurut Gibran, acaranya pun juga tidak harus digelar di hotel.
"Ya sak-sak e (ya terserah,-Red). Ya kalau orang tuanya nggak protes yo rapopo tapi nggak harus di hotel," tambah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
(Tribunnews.com/Daryono)