TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Rusia dan Indonesia memiliki sejarah panjang kerja sama yang berhasil secara tradisional berdasarkan prinsip-prinsip persahabatan, saling pengertian dan dialog yang dapat dipercaya.
Demikian diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam memperingati HUT ke-73 hubungan diplomatik kedua negara pada Perayaan Hari Nasional Rusia di Hotel Mulia, Jumat malam (15/6/2023).
Baca juga: Kunjungi Ukraina-Rusia, Perwakilan Afrika Mulai Upayakan Perdamaian Kyiv dan Moskow
Dalam acara yang dihadiri hampir seribu orang ini Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menggandeng Akademi Televisi Indonesia (ATVI) sebagai partner untuk dokumentasi dan publikasi.
Direktur ATVI, Dr Melitina Tecoalu, MM mengatakan, kerja sama dengan Kedubes Rusia dalam perayaan Hari Nasional ini sangat strategis dan bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa.
Acara ini seperti dikemukakan Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila, memperlihatkan hubungan baik antara Indonesia dan Rusia dalam berbagai bidang dan akan terus dilanjutkan.
“Bagi kami di ATVI, dosen dan mahasiswa yang hadir dan terlbat dalam pendokumentasian dan publikasi acara ini pun dapat belajar banyak, khususnya bagaimana sebuah negara besar menyelenggarakan acara Perayaan Hari Nasionalnya di Jakarta. Hadirin yang datang dari berbagai kalangan juga menjadi narasumber bagi mahasiswa untuk diwawancara dan ini juga merupakan praktik langsung yang sangat bagus,” ujar Melitina.
Beberapa Menteri Kabinet dan mantan menteri juga hadir seperti Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, mantan Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca juga: Soal Misi Perdamaian Pemimpin Afrika untuk Rusia-Ukraina, Analis: Mereka Tidak Bawa Pengaruh Apa-apa
Kemudian mantan Menteri Tenaga Kerja Theo L Sambuaga, mantan Menkes Siti Fadilah Supari, Wakil Ketua DPD RI Sultan Nadjamudin, Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia 2016-2020, M Wahid Supriyadi, sejumlah pejabat dan pengusaha.
Dubes Lyudmila mengungkapkan, sejak tahun 1950-an hingga saat ini Indonesia tetap menjadi salah satu mitra utama di kawasan Asia Tenggara dan Asia-Pasifik. Rusia menikmati dialog politik yang aktif, yang mencakup kontak dekat antara para pemimpin Rusia, interaksi parlementer dan kementerian yang kuat.
“Kedua negara terus membangun dialog sosial, pendidikan dan budaya yang lebih dekat dan bertujuan untuk bekerja sama dalam proyek infrastruktur bersama di berbagai bidang termasuk energi, transportasi dan teknologi informasi,” ujar Dibes Lyudmila.
Dikemukakan Dubes Lyudmila, kepemimpinan Rusia sangat menghargai status hubungan bilateral saat ini yang semakin berkembang setelah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow pada Juni 2022.
“Terlepas dari situasi geopolitik saat ini dan dampak negatif terhadap ekonomi dunia yang disebabkan oleh sanksi Barat terhadap Rusia, perdagangan kami volume dengan Indonesia telah meningkat sebesar 40 persen tahun lalu,”katanya.
Lebih lanjut dikemukakan Dubes Lyudmila, interaksi kita dalam forum multilateral terus berkembang.
Baca juga: Muzani soal Proposal Damai Ukraina-Rusia: Prabowo The New Soekarno
“Melalui kesempatan ini, saya ingin sekali lagi mengucapkan selamat kepada teman-teman Indonesia atas suksesnya kepresidenan Indonesia di G20 tahun lalu dan semoga sukses juga sebagai Ketua ASEAN tahun ini,”katanya.