Dubes Lyudmila menyambut baik pengembangan hubungan kemanusiaan, kontak kota kembar antara Moskow dan Jakarta, serta antara kota-kota lain di Rusia dan Indonesia. Pada 10 Maret 2021 monumen Yuri Gagarin, manusia pertama yang terbang ke luar angkasa, diresmikan di Taman Mataram, Jakarta Selatan, dan dalam waktu dekat akan didirikan monumen Presiden pertama Indonesia Soekarno di Museun Art Park di Moscow,”ungkapnya.
Hubungan RI - Rusia
Dipanggung utama acara, Menkes Budi menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Rusia atas Hari Nasional mereka yang sebenarnya jatuh pada 12 Juni lalu.
"Atas nama rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Rusia," kata Menkes.
Menurut Budi, sepanjang 73 tahun hubungan diplomatik, Indonesia dan Rusia telah mencapai banyak prestasi di bidang ekonomi maupun politik.
Di samping itu, ia juga menyoroti kontribusi Rumah Sakit Umum Persahabatan (RSUP) yang dibangun oleh pemerintah Soviet di Jakarta pada tahun 1963.
Menkes menyebut RSUP tersebut adalah salah satu contoh di antara buah indah dari hubungan antara Rusia dan Indonesia.
"Pembangunan rumah sakit ini selesai saat sistem pemerintahan Soviet, dan dipimpin oleh para insinyur Soviet selama dua tahun. Bahkan beberapa dokter dan perawat Rusia juga masih ada yang bekerja di sana," katanya.
Selesai memberikan sambutan, Menkes Budi bersama Dubes Rusia untuk ASEAN, Evgeny Zagayno dan Dubes Rusia untuk RI, Lyudmila Vorobieva memotong kue sebagai simbol perayaan Hari Nasional Rusia.
Baca juga: Dubes Lyudmila Vorobieva Berharap Gubernur Bali Tak Cabut VoA Turis asal Rusia, Janji Patuhi Aturan
Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, 2016-2020, M.Wahid Supriyadi yang hadir di acara itu mengatakan, Indonesia dan Rusia memiliki banyak posisi yang sama dalam menyikapi isu-isu internasional dan regional, termasuk tantangan global.
Kedua negara memiliki banyak potensi dan peluang kerja sama di berbagai bidang, baik ekonomi, perdagangan, investasi, energi, pariwisata, iptek, pendidikan, sosial budaya, keamanan dan teknik militer.
Menurut Wahid, Rusia sebagai pasar potensial bagi produk Indonesia, seperti minyak sawit, produk ikan, kopi, garmen, sedangkan Rusia menawarkan gandum dan produk-produk berteknologi tinggi kepada Indonesia. Kerja sama ini dapat saling melengkapi satu sama lainnya.