TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat menyatakan bahwa Rusia telah menerima pasokan rudal balistik Fateh-360 dari Iran untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Jika pernyataan ini benar, muncul pertanyaan, bagaimana Iran bisa mengirim puluhan atau mungkin ratusan rudal balistik yang berukuran besar ke Rusia, di tengah blokade dan pengawasan ketat Amerika Cs?
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuding Iran memasok rudal balistik jarak pendek ke Rusia. Ia sekaligus juga mengumumkan sanksi baru terhadap Teheran.
“Pasokan rudal Iran memungkinkan Rusia untuk menggunakan lebih banyak persenjataannya untuk target yang jauh dari garis depan," kata Blinken.
Pengamat internasional menilai hanya masalah waktu sebelum rudal-rudal ini beraksi, dan para peneliti di lapangan, khususnya warga Ukraina akan memverifikasi komponen dan asal-usulnya.
Namun, yang menarik adalah soal bagaimana cara pengiriman dan rute apa yang dipilih untuk memasok rudal balistik dari Iran ke Rusia.
Aspek ini sangat menarik mengingat Iran dan Rusia tidak berbagi perbatasan darat, tetapi memiliki batas laut melalui Laut Kaspia.
Berikut tiga opsi yang mungkin dilakukan Iran untuk mengirim rudal, seperti kami kutip dari situs militer Bulgaria.
Rute darat melalui Azerbaijan
Rute darat melalui Azerbaijan memiliki serangkaian tantangan logistik tersendiri.
Penyeberangan perbatasan antara Iran dan Azerbaijan berada di bawah pengawasan terus-menerus, yang diperparah oleh ketegangan geopolitik.
Lalu lintas yang tidak biasa atau pergerakan kargo yang signifikan kemungkinan akan menarik perhatian, yang menyebabkan peningkatan pengawasan dari bea cukai dan pasukan keamanan.
Selain itu, infrastruktur dan jaringan transportasi yang terbatas di wilayah perbatasan tertentu dapat menjadi masalah untuk memindahkan sistem rudal besar.
Kepentingan strategis dan hubungan Azerbaijan sendiri, khususnya dengan negara-negara Barat, menambah lapisan kompleksitas lainnya.
Kerja sama dengan Iran dapat mengundang reaksi keras dari sekutu seperti Amerika Serikat dan Israel.