News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prabowo Segera Kirim Tim Negosiasi Untuk Rencana Akuisisi Pesawat Tempur Mirage 2000-9 Dari UEA

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara The 1st DEFEND IDs Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat pada Kamis (15/6/2023). Prabowo Subianto mengatakan akan segera mengirim tim negosiasi untuk rencana akuisisi atau pembelian pesawat tempur Mirage 2000-9 dari Uni Emirat Arab.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan akan segera mengirim tim negosiasi untuk rencana akuisisi atau pembelian pesawat tempur Mirage 2000-9 dari Uni Emirat Arab (UEA).

Prabowo mengatakan pemerintah harus meyakinkan UEA agar mereka bersedia melepas pesawat tempur tersebut.

"Emirates juga punya Mirage jenisnya Mirage 2000-9. Ini kita akan segera kirim tim negosiasi. Dan ini juga kita negosiasi karena kita harus meyakinkan mereka bersedia untuk kita akuisisi," kata Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).

Menurutnya, kebutuhan TNI AU akan pesawat tempur tersebut sangat mendesak mengingat saat ini seluruh pesawat tempur TNI AU sedang dan proses refurbishment atau peremajaan.

Selain itu, kata dia, saat ini banyak negara berebut mencari alutsista pesawat tempur.

Baca juga: Prabowo Sebut Mirage 2000-5 Paling Potensial Dibeli Karena Banyak Jet Tempur yang Mau Pensiun

"Jadi ini sesuatu yang sangat mendesak karena kita harus segera punya penangkal. Sangat-sangat tidak benar, negara sebesar kita, seluas kita, sekaya kita, tidak punya pertahanan udara yang kuat," kata Prabowo.

Akuisisi Mirage 2000-5 Eks Qatar

Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjelaskan terkait latar belakang hingga nilai kontrak pengadaan pesawat tempur Mirage 2000-5 eks Qatar Air Force.

Ia menjelaskan pengadaan (A) MRCA/Mirage 2000-5 beserta dukungannya dilaksanakan berdasarkan dua surat.

Surat pertama, kata Edwin, adalah Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan.

Baca juga: Guyurkan Dana 800 Juta Dolar AS, Menhan RI Borong 12 Jet Tempur Bekas Mirage 2000-5 dari Qatar

Surat kedua, adalah Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022 tentang PSP Tahun 2022 untuk (A) MRCA / Mirage 2000-5 (Beserta Dukungannya) sebesar USD734.535.100.

"Pengadaan tersebut dituangkan dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar EUR733,000,000.00 dengan penyedia Excalibur International a.s., Czech Republic," kata Edwin ketika dikonfirmasi pada Rabu (14/6/2023).

Rencananya, kata dia, pesawat tersebut akan dikirimkan 24 bulan setelah kontrak efektif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini