News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prabowo Subianto Bicara Pelanggaran HAM di Peristiwa 98, Akui Selalu Dicap Penculik

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, saat hadir di Mata Najwa (kiri). Prabowo saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus (Kanan).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya berbicara terkait tudingan dirinya sebagai pelanggar hak asasi manusia (HAM) di peristiwa 1998 yang lalu.

Baca juga: Soal Kandidat Cawapres, Prabowo: Siapa Tahu Ujungnya Ganjar Mau Jadi Wakil Saya

Hal itu diucapkan Prabowo ketika ditanya oleh Najwa Shihab dalam acara MataNajwa mengenai keterlibatan Eks Danjen Kopassus tersebut dalam pelanggaran HAM saat peristiwa 98 seperti dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).

Menurut Prabowo, isu pelanggaran HAM selalu menjadi buah pembicaraan atau fenomena setiap kali dirinya maju di kontestasi pemilihan presiden.

"Sudah 4 kali ikut pemilu. Dan memang setiap kali saya ikut, apalagi kalau angka polling saya agak bagus, mulai keluar HAM ini dan segalanya," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo Mengaku Maklum Jika Dirinya Dinilai Tegas: Aslinya Sangat Lembut

Ia menyebutkan bahwa tudingan dirinya sebagai pelanggar HAM merupakan hal yang biasa dalam kehidupan politik yang menganut demokrasi liberal. Artinya, kata dia, demokrasi liberal menganut setiap lawan harus dijatuhkan.

"Ini saya kira dalam kehidupan politik di mana-mana itu biasa, apalagi demokrasi liberal. Lawan itu harus kita turunkan, popularitasnya harus kita istilahnya apa ya kalau bisa, dijelek-jelekin terus supaya tidak bisa muncul. Nah ini fenomena di banyak negara dan kita liat di Amerika saja kan begitu," ungkap Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengakui sudah menjadi risiko seorang prajurit untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dia pun mengungkit sudah berkali-kali mengorbankan jiwa dan raganya untuk negara.

Namun begitu, kata Prabowo, masih banyak pihak yang mencap dirinya sebagai penculik hingga pembunuh meskipun telah banyak berkorban demi negara.

"Jadi saya tenang, saya tidak kemana-mana. Ya jadi bener nggak selalu dibilang ini lah, itu lah, mau kudeta dan sebagainya. Menculik, membunuh, kan? Jadi gimana? Mau saya apakan?," jelasnya.

Baca juga: Prabowo Mengaku Maklum Jika Dirinya Dinilai Tegas: Aslinya Sangat Lembut

Oleh karena itu, Prabowo mengaku enggan untuk menjelaskan kembali perihal latar belakang peristiwa 98 kepada masyarakat. Sebab sejatinya, Ia sudah banyak menjelaskan mengenai tudingan tersebut.

"Saya kira kan sudah 4 kali saya jelaskan, sudah ada semua record public domain ya kan? Jadi bagaimana? Dan ini saya kira narasi yang akhirnya kita bicara masa lalu ya kan? Ini 32 tahun yang lalu dan sebagainya. Memang ini sesuatu yang tidak enak. Dan itu mengganggu saya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini