TRIBUNNEWS.COM - Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie mengaku pernah ditawari oleh pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang agar namanya diabadikan untuk kapal raksasa.
Padahal, Connie mengatakan dirinya tidak pernah bertemu secara langsung dengan Panji Gumilang serta tak pernah mengunjungi ponpes yang dipimpinnya.
"Tiba-tiba ada yang mau ngasih aku kapal. Dia mau ngasih aku kapal, aku nggak kenal beliau (Panji Gumilang) , nggak pernah ketemu beliau in my life."
"Tapi tiba-tiba orang semua naruh berita di koran, di mana-mana bahwa Bu Connie akan diberikan namanya di kapal segede kapal Nabi Nuh," katanya dalam YouTube R66 Newlitics dikutip pada Sabtu (1/7/2023).
Setelah adanya tawaran tersebut, Connie mengatakan langsung membaca Alquran dan Alkitab unutk mengecek ukuran kapal Nabi Nuh.
Saat membacanya, ia mengungkapkan bahwa kapal Nabi Nuh berukuran sekira 365 meter.
Baca juga: PKS Minta MUI dan Polri Tuntaskan Polemik Ponpes Al Zaytun
Kendati demikian, Connie tidak mengatakan lebih rinci kapan penawaran tersebut dilontarkan oleh Panji Gumilang.
Dia hanya mengungkapkan bahwa Ponpes Al-Zaytun tengah membangun kapal dengan berbagai ukuran dari 150 meter hingga yang terbesar seukuran kapal milik Nabi Nuh.
"Nah yang segede gambreng itu nama (kapalnya) 'Connie Rahakundini Bakrie'," jelasnya.
Namun, tawaran dari Panji tersebut ditolak Connie melalui surat terbuka.
Menurutnya, ada perempuan lain yang lebih layak untuk diabadikan namanya.
Pertama, Connie menyarankan nama Putri Mayang Selodong dari Aceh yang disebutnya merupakan sosok penting yang menjadi cikal bakal seluruh kerajaan Islam di Aceh.
Kedua, ia menyodorkan nama Laksamana Mahari yang merupakan perempuan di masa lalu dan pernah belajar ilmu perang dari Turki.
"Perempuan ini cuma satu. Masih (usia) 21-an coba, buat saya itu kan keren," jelas Connie.