TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil temuan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) mengindikasikan, Menteri BUMN Erick Thohir dinilai publik sebagai tokoh yang paling tepat menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianti mengatakan, nama Erick unggul dari sejumlah nama figur lainnya.
"Sebanyak 19,5 persen responden menilai Erick lebih tepat menjadi cawapres mendampingi Prabowo," kata Fetra, dalam konferensi pers virtual, Senin (3/7/2023).
Kemudian, peringkat kedua diduduki oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sementara itu sebanyak 17,2 persen responden menilai Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil lebih layak menjadi cawapres pendamping Prabowo," ucapnya.
Selanjutnya, diikuti figur Menko Polhukam Mahfud MD 14,3 persen, dinilai layak menjadi cawapres Prabowo.
"Mahfud MD meskipun berada di posisi ketiga di bawah Ridwan Kamil, dipandang cocok menjadi cawapres Prabowo karena Menkopolhukam ini dinilai publik sebagai sosok yang tegas dan berani, cocok dengan karakter Prabowo selama ini. Prabowo-Mahfud juga representasi Militer-Sipil," jelas Fetra
Sebagai informasi, survei ini dilakukan tanggal 20-29 Juni 2023 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.
Kemudian, jumlah sampel sebanyak 1200 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling).
Sementara itu, tingkat margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara
melalui telpon oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan dan 40 persen di perkotaan.
Quality control terhadap hasil wawancara petugas lapangan dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh para supervisor LSJ.