News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dari Target 15,7 Juta, BKKBN Sudah Mutakhirkan 1,2 Juta Data Keluarga Indonesia

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) jadikan Peringatan Hari Keluarga Nasional yang ke-30 sebagai momentum tepat upaya penguatan peran keluarga dalam mempercepat menurunkan prevalensi stunting.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah memutakhirkan 1,2 juta data pada hari ketiga pemutakhiran hasil pendataan keluarga tahun 2021 tahun 2023.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN, Lina Widyastuti mengatakan data keluarga yang telah dimutakhirkan dari 34 provinsi yakni sebanyak 1.215.442 keluarga.

Lina juga menjelaskan bahwa pemutakhiran data keluarga yang dilakukan sejak 1 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023 itu guna meningkatkan akurasi data dan sebagai langkah percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

"Sehingga intervensi pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem bisa tepat kepada keluarga sasaran," ujar Lina dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa (4/7/2023).

Lanjut Lina, dalam pemutakhiran data tersebut sebanyak 82 persen telah menggunakan metode smarthpone, sementara sisanya menggunakan metode formulir atau paper based.

Sementara itu dalam pencapaian pemutakhiran data keluarga yang dilakukan hingga hari ini yakni Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah yang paling tinggi dengan jumlah data 255.169 keluarga.

"Provinsi kedua terbanyak memutakhirkan adalah Jawa Barat 119.008 keluarga, dan urutan ketiga Provinsi Banten dengan 95.320 data keluarga termutakhirkan," jelasnya.

Mengenai hal ini Lina menjelaskan bahwa BKKBN menargetkan sebanyak 15.703.133 data keluarga berhasil dimutakhirkan pada tahun 2023 ini.

Oleh karena itu dalam upaya pencapaian target ini pihaknya perlu dukungan dari kepala daerah yang mengepalai daerahnya masing-masing agar target pemutakhiran data tersebut bisa tercapai.

"Karena itu kami berharap agar kepala daerah mendorong warganya untuk ikut memberikan informasi yang valid dan proaktif terhadap kegiatan pemutakhiran ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini