TRIBUNNEWS.COM - Nasib nahas dialami siswi SMK di Bogor bernama Andriana Yubelia Noven Cahya (18) pada 7 Januari 2019 lalu.
Pada saat itu, remaja yang akrab disapa Noven ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah gang sepi di kawasan Baranangsiang, Kota Bogor.
Bahkan, sebilah pisau masih menancap di dada Noven saat ditemukan.
Sebuah kamera CCTV yang berada di seberang lokasi tempat kejadian perkara (TKP) merekam insiden tersebut.
Seorang pria yang membunuh Noven pun turut terekam dalam kamera CCTV.
Namun, hingga saat ini, belum diketahui siapa sosok pria yang membunuh Noven tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Terkait Motif Terungkap Saat Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Anggota DPR RI di Indramayu
Bahkan, demi mengusut kasus ini, polisi sampai meminta bantuan dari Federal Bureau Investigation (FBI) untuk melakukan pemeriksaan rekaman CCTV.
Empat tahun tak terungkap, kini Polresta Bogor akan melakukan pengusutan kembali terkait kasus tewasnya Noven.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan akan melakukan berbagai rencana untuk mengusut kasus ini seperti memeriksa sejumlah saksi hingga olah TKP ulang.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap 34 saksi dan juga melakukan olah TKP di lokasi. Juga kita melibatkan Puslabfor Mabes Polri untuk pemeriksaan secara saintific crime investigation," kata Bismo, Kamis (6/7/2023).
Rencana lain, kata Bismo, yaitu menyambangi keluarga Noven hingga menggandeng instansi lain seperti Dukcapil untuk mengetahui identitas pelaku.
Lalu, bagaimanakah perjalanan kasus tewasnya Noven yang selama empat tahun belum diketahui siapa pembunuhnya? Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Korban Ditusuk di Dada Kiri
Kasubag Humas Polresta Bogor Kota saat itu, Yuni Astuti mengatakan Noven tewas seusai ditusuk oleh orang tak dikenal di sebuah gang setelah pulang sekolah.
Dikutip dari Kompas.com, Noven ditusuk di bagian dada dengan senjata tajam dengan luka sedalam 22 cm.
"Ditusuk di bagian dada sebelah kiri dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkaan korban meninggal dunia dengan luka tusuk senjata tajam lebar kurang lebih 3 cm dalam luka 22 cm," katanya pada 8 Januari 2019.
2. Libatkan FBI, Selidiki Kamera CCTV
Ketika itu, kamera CCTV yang merekam dengan jelas dan terletak di seberang TKP turut diperiksa oleh polisi.
Bahkan, identifikasi CCTV pun turut melibatkan FBI untuk mengenali wajah pelaku yang turut terekam.
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Jabar saat itu, Agung Budi Maryoto.
Maryoto mengatakan alasan menggandeng FBI lantaran organisasi asal AS itu memiliki alat untuk memperjelas hasil rekaman kamera CCTV.
"Iya kita akan bekerjasama dengan FBI untuk minta bantuan dari digitalnya, dari teknologinya. Kita akan minta bantu," katanya pada 19 Februari 2019.
3. Terduga Pelaku Ditangkap, Tapi Dilepaskan akibat Tak Cukup Bukti
Pada 9 Januari 2019, terduga pelaku yang ternyata merupakan mantan pacar Noven berinisial S ditangkapk oleh tim gabungan Mabes Polri dan Polda Jabar di Bandung.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolresta Bogor saat itu, Kombes Hendri Fiuser mengungkapkan S ditangkap lantaran diidentikkan dengan pelaku penusukan terhadap Noven.
Baca juga: Polisi Ungkap Aksi Pembunuhan Bayi Hasil Inses Atas Saran Guru Spiritual hanya Alibi, Ini Alasannya
Namun, dalam pemeriksaan yang dilakukan, S tidak terbukti melakukan penusukan terhadap Noven.
Alhasil, ia pun dilepaskan oleh polisi.
4. Motif Awal karena Sakit Hati
Kapolresta Bogor saat itu, Kombes Hendri Fiuser mengungkapkan motif awal sehingga Noven dibunuh adalah sakit hati.
"Pelakunya belum ketangkap, tapi pada umumnya kasus pembunuhan ini pasti ada motifnya. Sementara, dugaan awal karena dendam dan sakit hati," kata Hendri saat itu.
5. Program TV Mata Najwa Sempat Tayangkan Rekaman CCTV Kualitas Gambar Lebih Baik, Tampang Pelaku Terlihat
Dalam salah satu episode di program Mata Najwa, ditampilkan rekaman CCTV dengan kualitas video yang lebih baik.
Bahkan, tampang pelaku yang mengenakan baju berwarna biru dan celana panjang hitam tampak jelas ketimbang video rekaman CCTV yang dimiliki polisi.
Pengacara saksi kunci kasus Noven, Gregorius B Djako yang turut dihadirkan dalam program tersebut juga mengakui kualitas video rekaman CCTV yang ditayangkan di Mata Najwa lebih baik ketimbang milik polisi.
"Saya juga gak tau dimana dapatnya, tapi ini CCTV yang paling jelas yang pernah saya lihat, tidak sejelas ini (di polisi)," kata Gregorius B Djako.
Djako juga mengatakan wajah terduga pelaku penusukan Noven bisa dikenali di rekaman CCTV yang ditayangkan Mata Najwa.
"Saya kira sangat bisa untuk dikenali. Saya kira harusnya dengan gambar sebelah kiri (jelas) bisa untuk mengetahui pelakuanya , sayaa gak kenal tapi sangat jelas dari sini," kata Djako.
6. Diusut Lagi, Polresta Bogor Buat Rencana
Empat tahun tanpa diketahui siapa sosok pelaku pembunuhan terhadap Noven, Polresta Bogor kembali buka suara.
Dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Kapolresta Bogor, Kombes Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan beberapa rencana untuk pengusutan kasus ini.
Bismo mengungkapkan rencana pertama yakni memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP ulang.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap 34 saksi dan juga melakukan olah TKP di lokasi. Juga kita melibatkan Puslabfor Mabes Polri untuk pemeriksaan secara saintific crime investigation," kata Bismo.
Pemeriksaan saksi itu dilakukan dengan tujuan untuk mencari petunjuk kasus.
Saksi-saksi yang diperiksa itu mulai dari orang terdekat Noven, ditambah beberapa orang yang saat itu berada di dekat TKP tewasnya Noven.
"Tentunya akan kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan terhadap orang orang yang ada di sekitar lokasi tersebut dan orang terdekat. Untuk mendapatkan sumber keterangan baru dan juga petunjuk baru," jelas Bismo.
Baca juga: Motif Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Pelaku Tagih Hasil Penjualan Batu Akik Seharga Rp250 Juta
Kemudian, untuk rencana berikutnya yakni Polresta Bogor Kota akan menyambangi keluarga Noven.
"Kita juga akan sambang terhadap keluarga korban. Mungkin ada petunjuk baru terhadap kejadian ini dan juga akan kita lakukan penyelidikan kepada semua kemungkinan yang bisa memberikan petunjuk terhadap keberadaan pelaku," tambahnya.
Selain itu, Polresta Bogor Kota juga akan menggandeng semua instansi.
Baik itu instansi kepolisian maupun instansi yang ada di Pemkot Bogor yakni Disdukcapil.
Disdukcapil digandeng untuk mengetahui identitas pelaku.
"Kita juga akan mengelaborasi kan semua jalur. Baik itu kerjasama berbagai instansi atau dinas terkait untuk mengetahui keberadaan dari pelaku," tambahnya.
Tim khusus pun tak luput dari rencana Polresta Bogor Kota.
Tim khusus itu terdiri dari personel lama yang pernah mengawal itu nantinya akan dibentuk kembali.
"Kita juga bentuk tim khusus. Artinya personel yang lama dulu mengawali kasus tersebut akan kita gabungkan kembali dan terus akan kita lakukan analisa evaluasi untuk pengungkapan kasus ini," tegas Bismo.
Bismo menegaskan akan terus mengerahkan segala upaya terbaiknya agar kasus ini segera terungkap.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribunnewsbogor.com/Rahmat Hidayat)(Kompas.com/Ramdhan Triyadi Bempah)