News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anwar Abbas Tanggapi Isu Pertemuan Komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta, Minta Pemerintah Larang

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang peserta mengibarkan bendera pelangi selama pawai Pride di Istanbul, pada 26 Juni 2022. Polisi Turki secara paksa campur tangan dalam pawai Pride di Istanbul, menahan puluhan demonstran dan seorang fotografer AFP, kata wartawan AFP di lapangan. Dalam artikel mengulas tentang tanggapan Anwar Abbas soal isu pertemuan komunitas LGBT se-ASEAn di Jakarta pada 17-21 Juli 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengecam terkait adanya rencana pertemuan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) se-ASEAN yang dikabarkan akan digelar di Jakarta pada 17-21 Juli 2023.

Anwar mengatakan, jika benar-benar pertemuan ini terselenggara, maka dianggap telah melanggar konstitusi.

"Kalau benar aktivitas LGBT se-ASEAN akan melaksanakan pertemuan di Jakarta, lalu oleh pemerintah diperkenankan, maka berarti pemerintah telah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh konstitusi terutama Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (11/7/2023).

Sehingga, Anwar meminta, berdasarkan perintah konstitusi tersebut, agar pemerintah tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan semacam itu.

Baca juga: Fakta 2 Dosen UNP Terindikasi LGBT, Diadukan oleh Oknum Terdekat soal Isi Flashdisk hingga Dipecat

Tak hanya konstitusi, Anwar menegaskan, agama yang berlaku di Indonesia pun melarang praktik LGBT.

"Apalagi dari enam agama yang diakui di negeri ini yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktek LGBT," jelasnya.

"MUI mengingatkan dan menghimbau pihak pemerintah agar jangan memperkenankan dan memberi izin terhadap diselenggarakannya acara tersebut," sambung Anwar.

Sementara, dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah, mengungkapkan pertemuan komunitas LGBT tersebut tidak berkaitan dengan ASEAN.

"Tidak ada kaitannya sama sekali dengan rangkaian pertemuan ASEAN di Jakarta," katanya ketika dihubungi Tribunnews.com.

Teuku juga menjelaskan terkait pihak penyelenggara, yaitu ASEAN SOGIE Caucus bukanlah organisasi yang berada di bawah ASEAN.

Ia menyebut, organisasi ini berbasis di Filipina.

"Saya diinfokan organisasi ini adalah badan hukum di Filipina dan tidak terkait dengan organisasi ASEAN," tuturnya.

Baca juga: Pasangan LGBT di Pekanbaru Terjaring Razia, Ini Kata Pj Wali Kota hingga Kecaman Gubernur Riau

Sebelumnya, dalam unggahan Instagram yang telah dihapus, akun bernama @aseansoegicaucus mengumumkan penyelenggaraan acara bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) pada 17-21 Juli 2023 di Jakarta.

"Apakah kalian aktivis queer yang berbasis di Malaysia, Thailand, Laos, Singapura, dan negara lain di Asia Tenggara? Mari bergabung bersama kami dalam ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) Juli ini," tulis ASEAN SOGIE Caucus.

Selama lima hari acara, pihak penyelenggara berharap AAW dapat menjadi wadah bagi aktivis LGBT.

"AAW diharapkan dapat menjadi slaah satu alat bagi para aktivis LGBT di kawasan ini untuk menemukan regionalisme alternatifnya sendiri," ujar pengumuman Arus Pelangi dan ASEAN SOGIE Caucus dalam unggahan bersama di Instagram yang telah dihapus.

Kendati demikian, hingga kini, tidak dijelaskan lokasi persis dari penyelenggaraan acara tersebut.

Dalam pengumuman tersebut, hanya disebutkan bahwa acara akan digelar di Jakarta.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini