News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Lucky Hakim Akui Tak Tahu soal Salam Yahudi Panji Gumilang, Dikira Bahasa Belanda

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Bupati (Wabup) Indramayu, Lucky Hakim memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi dalam polemik Al-Zaytun, Jumat (14/7/2023) - Lucky Hakim akui tak tahu soal salam Yahudi Panji Gumilang.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Bareskrim Polri hari ini, Jumat (14/7/2023) hari ini. 

Lucky Hakim diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan pensitaan agama yang menjerat pemimpin pondok pesantren Al- Zaytun, Panji Gumilang. 

Dalam hal ini, saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu, Lucky sempat memenuhi undangan ke ponpes Al-Zaytun seperti video viral yang beredar.

Saat itu, terlihat wajah Lucky Hakim kebingungan saat Panji meminta santrinya berdiri dan mengucapkan salam yang diduga salam Yahudi.

Saat itu banyak tamu yang memberikan sambutan, termasuk dirinya. 

Hingga kemudian Panji Gumilang memberikan sambutan dengan disisipi nyanyian salam Yahudi, Havenu Shalom Aleichem

Baca juga: Lucky Hakim Tiba di Bareskrim, Mengaku Siap Beri Kesaksian soal Ponpes Al-Zaytun

Sebagai informasi, salam tersebut merupakan sebuah salam dalam bahasa Ibrani. 

Dalam bahasa Ibrani, Havenu Shalom Aleichem memiliki arti ‘Semoga Damai menyertaimu’.

Namun, ada juga yang menyebutkan hal itu sebagai ucapan salam orang Yahudi.

Lucky Hakim mengaku bingung saat Panji Gumilang mengajak salam tersebut. 

Ia mengaku tak tahu menahu soal salam tersebut, ia sempat mengira salam itu justru adalah bahasa Belanda. 

"Di sini saya mulai merasa ada hal yng berbeda setelah Assalamualaikum. Pak Panji bilang saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi."

"Baru pertama kali saya tahu ada hal yang baru, terus kalau orang banyak yang nanya 'emang nggak tahu bahasa Yahudi'." 

"Saya nggak tahu bahasa Yahudi, beneran, cari tahu di mana dan kapan saya belajar bahasa Yahudi. Jadi saya nggak tahu bahasa Yahudi, saya sempet mikir itu bahasa Belanda, saya kira ada nyambung-nyambungnya," ujar Lucky Hakim, Jumat (14/7/2023) dikutip dari Breaking News Kompas TV. 

Ia mengaku tak menemui kejanggalan selain salam yang diucapkan Panji Gumilang. 

Lucky Hakim, mengatakan, kegiatan dirinya di Ponpes Al Zaytun saat itu berjalan normal-normal saja. 

"Selebihnya dipandangan, pengetahuan dan pendengaran saya semuannya berjalan baik-baik saja normal-normal saja," ujarnya. 

Kemudian terkait shaf salat ponpes Al Zaytun, Lucky juga mengaku tak tahu soal itu. 

Menurutnya yang ia lihat saat acara itu hanya santri laki-laki dan perempuan yang duduk berjajar rapi dan bukan shaf untuk salat. 

"Acara sore itu bukan acara salat, itu acara duduk di masjid saja. Jadi saya pikir sah saja," ujarnya. 

Panji Gumilang pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun (Grafis Tribunnews/Gilang Putranto)

Lucky sendiri tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 09.40 WIB dengan menggunakan baju batik dan mengaku siap memberikan kesaksian kepada penyidik.

"Mungkin nanti saya akan menyampaikan apa yang ditanyakan dan apa yang saya ketahui dan saya alami terkait hal ini."

"Kalau saya menduga sata ini kan, bahwa kalau saya menjadi saksi karna memang di dalam video-video itu kan ada muka saya mungkin ditanya peristiwa hari itu seperti apa," kata Lucky, Jumat (14/7/2023).

Lucky mengatakan ia mendatangi ponpes tersebut pada 29 Juli 2022 sebagai Wakil Bupati Indramayu untuk bersilaturahmi.

"Karena sebelumnya saya mengirimkan surat melalui Lucky Hakim Center kayak semacam lembaga yang saya miliki, mengirimkan surat untu bersilahturahmi karen ingin melihat di dalam Al-Zaytun itu ada apa," jelasnya.

Saat itu, Lucky mendengar banyak informasi jika pondok pesantren itu megah dengan proses pendidikan yang baik untuk para santrinya.

"Waktu zaman kampanye sekitar satu tahun sebelumnya, itu saya melihat ada masjid besar sekali dan segala cerita yang ada diluar," ujarnya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdy Ryanda Shakti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini