TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak hentinya memperhatikan dan memperjuangkan kemaslahatan umat Islam.
Salah satunya terus memperjuangkan kesejahteraan guru ngaji dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Saya dialogkan dengan Baznas karena kan salah satu golongan yang menerima zakat itu kan orang yang berjuang di jalan Allah salah satunya guru ngaji,” kata Wakil Ketua Umum DPP PAN, Yandri Susanto, di Jakarta pada Sabtu (14/7/2023).
PAN menyadari jika banyak guru ngaji masih belum mendapatkan insentif yang tepat. Kondisi tersebut perlu perhatian dari para pemangku kebijakan.
“Memang yang sebagian besar lillahi ta’ala tak berharap imbalan materi, tapi tidak bisa kita biarkan karena kita ingin mereka bisa mengajar dengan kualitas terbaiknya waktu terbaiknya dari sisi persoalan dana dan kebutuhan sehari-hari negara hadir termasuk Baznas,” ucapnya.
Upaya PAN dalam memperjuangkan insentif sebagai komitmen mengentaskan buta aksara Al Qur’an.
Hal tersebut dapat dibilang menyedihkan karena mayoritas rakyat Indonesia merupakan muslim.
Oleh sebab itu, selain menyejahterakan guru ngaji, PAN turut mendorong sinergi seluruh pihak mengatasi buta aksara. PAN mengajak seluruh pihak untuk ikut membantu berkontribusi untuk kebutuhan pendidikan Islam.
Baca juga: Zulhas: PAN Komitmen Dorong 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parlemen
“Jumlah guru ngaji harus ditambah, agar mereka tersedia di semua tempat. Dan jangan menyalahkan mereka yang masih buta huruf Al-Qur’an, karena bisa jadi bukan karena mereka malas, tapi belum ada kesempatan,” ungkapnya