TRIBUNNEWS.COM - Sejarah 1 Muharram 1445 Hijriah, bulan pembuka dalam penanggalan Tahun Baru Islam.
Persitiwa 1 Muharram lekat dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi.
Dari sejarah 1 Muharram, umat Islam memaknainya sebagai bulan yang dimuliakan.
Karena arti Muharram sendiri yaitu dilarang, yang dimaksud adalah sebelum ajaran Islam datang.
Lantas bagaimana sejarah 1 Muharram yang kemudian dimaknai sebagai bulan mulia ini?
Simak sejarah 1 Muharram yang Tribunnews rangkum dari laman resmi MUI dan Kemenag, berikut ini.
Baca juga: Ribuan Jemaah Haji Indonesia Saksikan Penggantian Kiswah Kabah di 1 Muharram 1445 H
Sejarah 1 Muharram 1445 H
Bulan Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.
Hal itu berkaitan dengan sejarah tahun hijriah dan asal-usul bulan Muharram.
Muharram dipilih menjadi bulan pertama dalam Kalender Hijriah karena dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”.
Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal.
Oleh karenanya, bulan Muharram sering disebut sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram merupakan bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang dicetuskan oleh Umar bin Khattab.
Ketika itu Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.
Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul-Baari menjelaskan asal muasal lahirnya penanggalan hijriyah.
Baca juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Dibaca usai Maghrib serta Keistimewaan Tahun Baru Islam