News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hadapi Ancaman Kemarau Ekstrem, BMKG Minta Masyarakat Hemat Penggunaan Air

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIlustrasi sawah. BMKG mengatakan bahwa sepanjang musim kemarau imbas dari fenomena El Nino, sektor pertanian akan terdampak.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa sepanjang musim kemarau imbas dari fenomena El Nino, sektor pertanian akan terdampak.

Khususnya lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional yang sangat bergantung pada iklim dan curah hujan.

Selain itu, kondisi kekeringan ini juga dapat menjadi kondisi yang berujung kepada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang jika tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap yang tidak hanya berdampak terhadap kualitas lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.

"Belum lagi, di musim kemarau, udara akan menjadi lebih kering dan banyak debu sehingga juga sangat rentan terhadap penyebaran penyakit," ujarnya, Jumat (21/7/2023).

Ardhasena juga mengingatkan semua pihak untuk menghemat penggunaan air di dalam maupun di luar rumah.

Baca juga: Dampak El Nino di Bidang Pertanian dan Strategi yang Dapat Dilakukan Petani

Kemarau kering yang melanda akibat El Nino dan IOD Positif diperkirakan akan membuat debit air sungai maupun sumber mata air mengalami penurunan sehingga dapat berdampak pada ketersediaan dan pasokan air bersih.

"Gunakan bak penampung guna mengantisipasi kelangkaan air. Biasakan matikan kran saat tidak digunakan, atur jadwal menyiram tanaman dan mencuci kendaraan, pakailah air sesuai kebutuhan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini