TRIBUNNEWS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diisukan bakal mengisi jabatan Direktur Utama (Dirut) menggantikan Nicke Widyawati.
Terkait isu Ahok bakal menjadi Dirut Pertamina, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka suara.
Erick tak menutup kemungkinan Ahok bakal menjabat Dirut Pertamina menggantikan Nicke.
Namun, ia belum bisa mengonfirmasi hal tersebut lantaran memang belum ada keputusan.
"Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi, tapi saya belum mengonfirmasi kalau itu memang keputusan," ungkap Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Erick Thohir Bicara Isu Ahok Bakal Jadi Dirut Pertamina, Belum Ada Putusan Ubah Jajaran Manajemen
Harta Kekayaan Ahok
Ahok sudah menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 22 November 2019.
Dikutip dari situs resmi Pertamina, penunjukan Ahok ini berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
Sejak awal menjabat sebagai Komut Pertamina, Ahok rutin melaporkan harta kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, alih-alih terus meningkat, kekayaan Ahok mengalami naik turun sejak 2019 hingga 2022.
Saat awal menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2019, kekayaan Ahok tercatat sebesar Rp62.393.264.898.
Namun, jumlah tersebut berkurang menjadi Rp50.154.930.816 karena ia berutang sebanyak Rp12.238.334.082.
Kala itu, Ahok memiliki 33 bidang tanah dan properti senilai Rp48.771.889.000, serta lima mobil mewah yang terdiri dari Toyota Land Cruiser tahun 2012, Jeep Rubicon tahun 2014 dan 2018, Mercedes Bens tahun 2019, dan Toyota Alphard tahun 2019 bernilai Rp5.100.000.000.
Ia juga mempunyai harta bergerak lainnya sebanyak Rp1.878.660.800, surat berharga Rp3.820.000.000, serta kas dan setara kas Rp2.387.848.257, juga harta lainnya Rp434.866.841.