News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jika Ahok Benar Jadi Dirut Pertamina, 2 Nama Ini Disebut Berpotensi Isi Jabatan Komut

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersiap menjalani sidang kasus penodaan agama yang melibatkan dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang menggunakan bekas gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2016). Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, mengatakan ada dua nama berpotensi mengisi jabatan Komut jika benar Ahok jadi Dirut Pertamina.

TRIBUNNEWS.com - Isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi Direktur Utama (Dirut) Pertamina menggantikan Nicke Widyawati masih terus berlanjut.

Bahkan, Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi PAN, Eddy Soeparno, mengaku mendapat informasi Ahok akan meninggalkan kursi Komisaris Utama (Komut) dan menjadi Dirut Pertamina.

Meski demikian, Eddy mengatakan informasi tersebut didapatkan secara informal.

"Kami sudah mendengarkan bahwa Pak Ahok akan menggantikan Ibu Nicke," ungkap Eddy kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Apabila benar Ahok nantinya akan menggantikan Nicke, Eddy mengatakan akan ada dua nama yang berpotensi mengisi kursi jabatan Komut Pertamina.

Baca juga: Harta Kekayaan Ahok, Diisukan Bakal Jadi Direktur Pertamina, Capai Rp53 Miliar, tapi Tak Punya Mobil

Dua nama itu adalah Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Rosan Roeslani.

Namun, Eddy mengaku belum mengetahui, apakah Kartika atau Rosan yang akan ditunjuk mengisi jabatan Komut Pertamina.

Isu soal Ahok yang akan menjadi Dirut Pertamina, juga sampai di telinga Nicke.

Nicke mengatakan pergantian jajaran manajemen di Pertamina adalah wewenang Kementerian BUMN.

Karena itu, Nicke akan mendukung langkah-langkah yang diambil Menteri BUMN, Erick Thohir.

Meski demikian, Nicke enggan bicara soal pergantian Dirut Pertamina.

Kendati berstatus sebagai Dirut, Nicke merasa bukan kapasitasnya untuk bicara pergantian Dirut Pertamina.

"Itu 'kan (pergantian Dirut) kewenangan pemegang saham. Jadi dalam hal ini, saya tidak dalam kapasitas untuk bicara," kata Nicke saat ditemui di Indonesia Convention Exhibition Tangerang, Selasa.

Sebelumnya, Erick Thohir sudah bicara mengenai isu Ahok akan menjadi Dirut Pertamina.

Ia tak menutup kemungkinan Ahok bisa menjadi orang nomor satu di perusahaan bidang energi milik negara tersebut.

Pasalnya, perombakan atau mutasi kerap terjadi di tubuh BUMN.

Meski demikian, Erick Thohir belum bisa mengonfirmasi isu tersebut lantaran memang belum ada keputusan.

"Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi, tapi saya belum mengonfirmasi kalau itu memang keputusan," ungkap Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Untuk saat ini, kata Erick, pihaknya masih fokus pada penyelesaian proyek-proyek yang belum selesai.

Baca juga: Dikabarkan Mau Digantikan Ahok, Bos Pertamina Tegaskan Ikut Keputusan Erick Thohir

Seperti proyek pembangunan pembangkit panas bumi (geotermal) yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dan PT Geo Dipa Energi.

Karena itu, sampai sekarang belum ada keputusan untuk mengubah jajaran manajemen Pertamina.

"Nah, apakah pergantian kepemimpinan (di Pertamina) itu bisa terjadi?"

"Sampai hari ini belum," imbuh dia.

Ahok Dianggap Tak Punya Prestasi di Bidang Migas

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Kompas/Fristin Intan)

Bergulirnya isu soal Ahok akan menjadi Dirut Pertamina, menjadi sorotan banyak pihak, termasuk DPR RI.

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, menilai Ahok tak pantas mengisi jabatan orang nomor satu di Pertamina.

Pasalnya, kata Amin, Ahok tak memiliki prestasi menonjol selama menjabat sebagai Komut Pertamina.

Selain itu, latar belakang Ahok yang merupakan politisi juga menjadi alasan lainnya.

"Ahok bukanlah figur yang tepat untuk menduduki jabatan direktur utama PT Pertamina," papar Amin kepada Tribunnews.com, Senin (24/7/2023).

"Selain background-nya yang kuat sebagai seorang politisi, selama beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina tidak memiliki prestasi yang menonjol," sambungnya.

Anggota DPR RI lainnya, Mulyanto, yang merupakan anggota Komisi VII, juga mengatakan hal serupa.

Ia berpendapat, Ahok yang dianggapnya sebagai sosok kontroversial, tidak akan masuk pertimbangan pemerintah untuk memimpin Pertamina.

"Saya rasa pemerintah tidak akan menetapkan hal itu. Ini hanya isu. Dulu terkait kepala IKN juga begitu."

Baca juga: Ahok Tanggapi Isu Bakal Jadi Dirut Pertamina, Kata Erick Thohir, dan Pandangan Pengamat

"Pemerintah kan paham, bagaimana kiprah beliau di DKI yang membuat kisruh dan menyudutkan ummat," ucap Mulyanto, Sabtu (22/7/2023).

"Bukan banyak kerja, Ahok malah banyak bikin pernyataan kontroversial. Ini tidak baik bagi bisnis apapun," tandasnya.

Sementara itu, Ahok menegaskan tak ada pembicaraan soal perubahan direksi saat bertemu Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (20/7/2023).

Ia juga mengaku tidak tahu soal isu dirinya disebut-sebut bakal menjadi Dirut Pertamina.

"Enggak ada bicara (perubahan direksi)," ungkap Ahok, Kamis.

"Saya tidak tahu," sambungnya singkat.

Pertemuan Erick Thohir dengan Nicke dan Ahok

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. (Instagram @basukibtp/Tribunnews)

Menguatnya isu Ahok bakal menggantikan Nicke terjadi usai keduanya bertemu Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Namun, Erick Thohir mengungkapkan tidak ada pembahasan soal perombakan atau mutasi dalam pertemuan itu.

Ia mengatakan pertemuan itu membahas proyek-proyek dan pengembangan bisnis di perusahaan energi pelat merah tersebut.

Dalam pertemuannya dengan Nicke, Erick Thohir membahas soal kerja sama dengan PT Rekayasa Industri (Rekind), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Diketahui, saat ini sedang dalam program restrukturisasi sehingga perlu peningkatan struktur modal.

Untuk mendukung Rekind mendapatkan struktur modal, adalah memberikan proyek yang menghasilkan arus kas lebih cepat.

Dalam hal ini, Pertamina memang tengah menggunakan jasa konsultan Rekind, seperti konsultan engineering oleh PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI), serta jasa konsultasi pendampingan pengawasan pekerjaan konstruksi di RDMP RU V Balikpapan.

Baca juga: Kerap Bikin Kontroversi, Ahok Dinilai Tak Cocok Pimpin Pertamina

"Jadi kemarin saya ketemu Bu Nicke, kita bicara Rekind."

"Di mana salah satunya konsep penyelematan Rekind itu, Pupuk Indonesia meng-inject dana, lalu ada PMN (penyertaan modal negara)."

"Dan tentu ada dukungan Pertamina untuk memberikan proyek," papar Erick, Jumat.

Sementara dengan Ahok, Erick membahas salah satunya adalah depo BBM Plumpang.

Rencananya, di BBM Plumpang bakal ada penambahan kapasitas tampung.

Diketahui, depo Plumpang menyuplai 18 persen dari kebutuhan BBM harian di Indonesia.

"Yang namanya Plumpang 18 persen kontribusi ke nasional. Dan di Jakarta itu menjadi hal yang dibutuhkan," papar Erick.

"Kalau itu nanti tambah kilang dengan keterbatasan tanah, kilangnya dibangun di mana? Ini kan perlu diskusi," lanjutnya.

Erick juga menjelaskan, pertemuan dirinya bersama Direktur Utama dan Komisaris Utama BUMN merupakan hal yang lumrah.

Pada Kamis, Erick juga bertemu jajaran Komisaris dan Direksi BUMN lain seperti Bank Negara Indonesia, Pupuk Kalimantan Timur, hingga Adhi Karya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Bambang Ismoyo, Kompas.com/Yohana Artha Uly/Ade Miranti Karunia)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini