News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Baru Islam

Sejarah Puasa Tasua dan Asyura yang Dikerjakan di Bulan Muharram

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puasa Tasua dan Asyura - Sejarah Puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram, merupakan amalan sunna yang dianjurkan Rasulullah SAW di Bulan Muharram.

TRIBUNNEWS.COM - Sejarah Puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram.

Memasuki bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk menjalan Puasa Tasua dan Asyura.

Pada bulan Muharram ini, Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat Islam tentang amalan-amalan sunnah yang dianjurkan, yakni Puasa Tasua dan Asyura.

Berdasarkan penetapan 1 Muharram 1445 Hijriah, Puasa Tasua dan Asyura dapat dikerjakan pada tanggal 27 Juli 2023 dan 28 Juli 2023.

Lantas, bagaimana awal mula atau sejarah Puasa Tasua dan Asyura?

Simak penjelasan tentang sejarah Puasa Tasua dan Asyura, yang Tribunnews kutip dari beberapa sumber, berikut ini.

Baca juga: Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 1445 Hijriah, Simak Juga Bacaan Niatnya

Sejarah Puasa Tasua dan Asyura

Dilansir dari laman Dompet Dhuafa, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah berkeinginan, jika seandainya tahun depan beliau hidup, maka akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Namun, ternyata Rasulullah SAW wafat pada tahun tersebut.

Dari riwayat dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya ia berkata:

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’

Rasulullah SAW bersabda: 'Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Mengutip Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah tulisan Muhammad Syukron Maksum, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Orang Yahudi menganggap hari itu adalah hari baik saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka.

Dari peringatan itulah sehingga membuat Musa berpuasa.

Maka Nabi SAW bersabda:

"Aku lebih hormat terhadap Musa dari kamu", lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang berpuasa, HR Bukhari Muslim.

Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia, Kiai Nurul menjelaskan dianjurkan sebelum melakukan puasa Asyura untuk melakukan puasa Tasua terlebih dahulu.

Hal ini karena umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram, sehingga untuk membedakan dengan mereka, maka umat Muslim dianjurkan untuk puasa Tasua pada 9 Muharram.

Dalil keutamaan puasa Tasua dan Asyura antara lain:

عَنْ ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ‏‏قَالَ : ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏: ” ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda; “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Setiap menjelang hari Asyura, Rasulullah selalu mengingatkan sahabat dan kerabatnya untuk berpuasa.

Baca juga: Niat Puasa Asyura 2023 yang Dikerjakan Setiap 10 Muharram, Inilah Keutamaanya

Namun, suatu hari sahabat mendapati bahwa hari Asyura ini bertepatan pula hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi, maka sahabat hendak mengurungkan niat berpuasa di hari Asyura tersebut.

Mendengar keresahan sahabat, Rasulullah bersabda, sebagaimana dikutip dalam kitab ‘Riyadhus Sholihin : 701’ :

وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ». رواه مسلم.

Artinya: “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”.

Namun belum sampai cita-citanya terwujud untuk melaksanakan puasa Tasu’a, Rasulullah sudah menghadapi ajalnya.

Hadis tersebut adalah hadis yang menjadi landasan adanya pelaksanaan sunnah berpuasa pada hari Tasu’a yakni pada tanggal 9 Muharram, tepat satu hari sebelum puasa hari Asyura.

Maka dua hari di atas termasuk di antara hari yang ditekankan berpuasa di bulan Muharram.

Selain bulan Muharram, terdapat pula tiga bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Yakni bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Barangsiapa yang melakukan amalan-amalan ibadah selama empat bulan haram maka dilipatgandakan pahalanya.

Adapun bacaan niat Puasa Tasua dan Asyura, sebagai berikut.

Puasa Tasua dan Asyura. (Kolase Tribun Manado/Handhika Dawangi)

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 1445 H, Simak Juga Jadwal Lengkapnya

Niat Puasa Tasua 9 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnatit Tasu’ai lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya niat puasa Tasua, sunah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Asyura 10 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Asyurai lillahi Ta’ala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini